Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Pemerintah Brasil menyatakan bahwa 22% ekspor negara itu ke Amerika Serikat masih terkena tarif tambahan 40%, meskipun Presiden Donald Trump telah memperluas daftar pengecualian untuk sejumlah komoditas seperti kopi, daging, dan buah-buahan.
Menurut Kementerian Pembangunan, Industri, Perdagangan dan Jasa (MDIC), produk-produk tersebut juga tetap dikenai tarif dasar 10% sesuai nilai ekspor Brasil pada 2024.
Wakil Presiden Geraldo Alckmin mengatakan kepada wartawan bahwa sebelum keputusan Washington pada Kamis, 36% ekspor Brasil ke AS dikenai tarif penuh sebesar 50% (gabungan tarif dasar 10% dan tarif tambahan 40%).
Alckmin menjelaskan bahwa 238 produk telah dihapus dari daftar tarif tambahan, menyebutnya sebagai "terobosan terbesar" dalam negosiasi perdagangan antara kedua negara hingga saat ini.
Baca Juga: Amerika Serikat Akan Meluncurkan Fase Baru Operasi di Venezuela
Namun ia menegaskan masih banyak produk yang tetap masuk dalam daftar tarif tambahan, di antaranya:
-
Ikan
-
Madu
-
Anggur
-
Mesin dan peralatan
-
Mesin penggerak (engines)
-
Alas kaki
Baca Juga: Program Pertahanan Rudal Golden Dome Presiden Trump Hadapi Kemunduran Serius
Rincian Pembagian Tarif Ekspor Brasil ke AS
Data MDIC yang dirilis Jumat menunjukkan bahwa:
-
51% ekspor Brasil telah terbebas dari tarif tambahan 40%
-
Di antaranya, 15% masih terkena tarif dasar 10%
-
36% tidak terkena tarif tambahan apa pun
-
-
Sekitar 27% ekspor Brasil ke AS masih dikenai tarif berdasarkan penyelidikan Section 232, yang mengatur pengenaan bea pada sektor seperti baja, aluminium, kayu, tembaga, dan furnitur.
Menurut Alckmin, negosiasi perdagangan masih terus berjalan. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah menyatakan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Trump, meski belum ada jadwal pertemuan yang ditetapkan.“Kami tetap optimistis, dan kami ingin menegaskan kembali bahwa kami masih optimistis. Pekerjaan ini belum selesai,” kata Alckmin.












