Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif hotel di London dan tiket pesawat ke ibu kota Inggris telah melonjak ketika ribuan orang berduyun-duyun ke sana menjelang pemakaman Ratu Elizabeth II pada hari Senin (12/9), yang berpotensi memberikan kelonggaran bagi industri pariwisata kota di tengah kesengsaraan ekonomi.
Dilansir dari Reuters, Ratu berusia 96 tahun itu meninggal pada 8 September 2022, mengakhiri 70 tahun pemerintahannya, menjadikannya ratu terlama yang memerintah Inggris, sebagai satu-satunya ratu Inggris yang paling dikenal di dunia.
Hayley Berg, kepala ekonom di startup perjalanan Hopper, mengatakan rata-rata tarif kamar hotel di London telah meningkat dari US$244 per malam menjadi US$384 per malam sejak kematiannya diumumkan.
Baca Juga: Peti Mati Ratu ELizabeth Punya 3 Keistimewaan Utama, Apa Itu?
Serbuan untuk akomodasi datang ketika anggota masyarakat mengunjungi ibu kota untuk memberi penghormatan dan delegasi asing tiba untuk pemakaman ratu pada 19 September. Ratusan ribu orang diperkirakan akan berbaris di samping peti matinya dari Rabu malam hingga hari pemakamannya.
Situs web mereka menunjukkan, hotel kelas atas Claridge's, Connaught, The Dorchester, dan Berkeley di distrik Mayfair terjual habis untuk Minggu malam.
Tarif di hotel bintang lima mencapai £ 1.200 atau sekitar US$ 1.388 pada hari Senin dan diperkirakan akan berlipat ganda dalam lima hari ke depan karena sistem hotel kota mencapai tingkat hunian 95%, kata HotelPlanner. Selain itu, lebih dari 60% wisatawan adalah wisatawan asing.
Jaringan hotel kelas bawah juga telah di banjiri pemesan. Pencarian Reuters menunjukkan lebih dari selusin hotel di pusat kota yang di operasikan oleh pemilik Premier Inn Whitbread (WTB.L) sudah penuh dipesan.
Travelodge, yang memiliki 78 hotel di ibu kota, mengatakan telah terjadi lonjakan pemesanan di seluruh Inggris.
Di sisi lain, harga rata-rata penerbangan pulang pergi dari AS ke London pada tanggal 15, 16 dan 17 September masing-masing adalah US$1.120, US$1,054 dan US$967, menurut Hopper. Sebagai perbandingan, harga rata-rata untuk perjalanan pulang pergi melintasi Atlantik adalah US$710.
Data dari perusahaan analitik STR menunjukkan, peningkatan perjalanan telah mendorong tarif hotel mencatatkan rekor tertinggi pada musim panas karena pembatasan pandemi telah mereda. Warga Inggris juga menghabiskan banyak uang pada akhir pekan empat hari di bulan Juni untuk merayakan Platinum Jubilee Elizabeth.
Penurunan pound juga telah menarik orang-orang dari luar negeri, untuk masuk memberikan peningkatan ke restoran, bar, dan museum yang masih belum pulih dari pandemi, dengan rekor tingkat inflasi yang tinggi.
Baca Juga: Raja Charles III Naik Tahta, Bagaimana dengan Kisah Raja Charles II?
Samuel Tombs, kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, mengatakan sebagian besar bisnis kemungkinan akan tutup pada hari Senin, yang telah dinyatakan sebagai hari libur umum, membatasi keuntungan bagi sektor perhotelan dan pariwisata.
"Namun, banyak yang akan dapat menebusnya, seperti yang dilakukan kebanyakan dari mereka pada bulan Juni setelah liburan ekstra untuk Jubilee, dan acara serupa di masa lalu telah memberikan kepercayaan pada konsumen," kata Samuel.
Saat ini, Pantheon memperkirakan pemakaman akan mencapai 0,2% ke tingkat PDB pada bulan September.