Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kita. Kita tidak perlu membuat kesepakatan dengan mereka," kata Trump dalam komentar yang disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Kedutaan Besar China di Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Peringatan China
China telah memperingatkan Donald Trump untuk "berhenti mengeluh" tentang menjadi korban tarif dalam perang dagang yang meningkat antara kedua negara.
Hal itu terjadi setelah presiden mengklaim AS "menerima ANGKA TERBESAR dalam Tarif," yang membantu memerangi inflasi, setelah ia menaikkan bea masuk pada hampir semua mitra dagang.
Namun, melansir The Independent, Beijing-lah yang menghadapi tindakan paling ketat. AS, yang menaikkan bea masuk pada produk-produk China menjadi 145%, telah memperketat aturan ekspor, dengan raksasa manufaktur chip komputer Nvidia menjadi salah satu di antara perusahaan yang terkena dampaknya.
Tonton: Nvidia Terpukul! Ekspor Chip AI Dibatasi AS, Siap-Siap Merugi US$ 5,5 Miliar
Terkait lembar fakta yang diterbitkan oleh Gedung Putih yang mengatakan bahwa China "sekarang menghadapi tarif hingga 245%", kementerian luar negeri China mendesak wartawan untuk menanyai pemerintahan Trump mengenai angka tersebut.
Beijing, yang menaikkan tarif pada barang-barang AS menjadi 125%, dilaporkan telah memberi tahu maskapai penerbangan untuk menghentikan pemesanan jet Boeing dan suku cadang pesawat AS lainnya.
Dalam tajuk rencana pada hari Rabu, media pemerintah China Daily mengatakan AS harus berhenti mengeluh tentang dirinya sendiri yang menjadi korban dalam perdagangan global.