Sumber: Businessinsider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Sejumlah kapal Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengepung dua kapal Penjaga Pantai AS di Teluk Persia awal bulan ini. Hal tersebut dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada hari Senin (26/4/2021) yang mengutip pejabat Angkatan Laut.
Melansir Business Insider, tiga kapal serang cepat IRGC dan kapal pendukung yang lebih besar menyerbu kapal Penjaga Pantai AS Monomoy dan Wrangell saat mereka berpatroli di perairan internasional pada 2 April.
Selama insiden itu, kapal pendukung besar Iran menyeberang berulang kali di depan kapal AS, dan pada satu titik hanya berjarak 70 yard dari Wrangell dan memaksa kapal AS itu untuk melakukan manuver mengelak agar menghindari tabrakan.
Kapal-kapal AS mengirim peringatan berulang kali melalui komunikasi bridge-to-bridge, tetapi kapal-kapal Iran tidak mengubah perilaku mereka dan terus melakukan manuver dengan cara yang tidak aman di sekitar dua kapal Penjaga Pantai.
Baca Juga: Iran pasang mesin canggih baru untuk perbanyak produksi uranium
Menurut keterangan dari Cmdr. Rebecca Rebarich, juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS, kepada The Journal, Kapal IRGC akhirnya mundur setelah tiga jam berperilaku "tidak aman dan tidak profesional".
Insiden terakhir seperti ini terjadi pada April 2020, ketika 11 kapal IRGC melakukan pendekatan berbahaya dan mengganggu terhadap kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS yang melakukan operasi di perairan internasional.
Selama insiden itu, yang berlangsung sekitar satu jam, salah satu kapal Iran datang dalam jarak 10 yard.
Baca Juga: Presiden Iran sebut pengayaan uranium 60% adalah respons atas aksi terorisme Israel
Armada ke-5 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu bahwa "tindakan berbahaya dan provokatif Angkatan Laut IRGC meningkatkan risiko salah perhitungan dan tabrakan.
Sebagai tanggapan, Presiden Donald Trump menuliskan tweeted bahwa dia telah memerintahkan Angkatan Laut AS untuk "menghancurkan" kapal perang Iran yang mengganggu kapal AS di laut. Dia kemudian mengulangnya lagi dalam konferensi pers Gedung Putih, menyatakan bahwa Angkatan Laut akan menembak mereka keluar dari air.
Ditanya tentang aturan keterlibatan untuk militer AS, para pemimpin Pentagon mengatakan pernyataan Trump adalah peringatan dan bahwa militer akan menentukan cara terbaik untuk menerapkan arahan dari panglima tertinggi menjadi perintah sah yang untuk dijalankan.
Baca Juga: Unjuk gigi, Iran pamerkan lusinan drone buatan lokal di Hari Tentara Nasional
Insiden pelecehan terbaru, yang pertama kali terjadi pada pemerintahan Biden, terjadi pada hari yang sama ketika Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa AS berencana untuk mengadakan pembicaraan tidak langsung tentang kemungkinan memasuki kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di mana pemerintahan sebelumnya menarik diri.
Meskipun tidak jelas apa niat IRGC dalam interaksinya dengan Penjaga Pantai AS bulan ini, namun rekaman audio menteri luar negeri Iran yang bocor muncul pada Minggu dengan keluhan tentang campur tangan IRGC dalam diplomasi, termasuk upaya untuk merusak kesepakatan nuklir.
Seperti yang dicatat The Journal, tidak jelas apakah tindakan IRGC di Teluk Persia diarahkan oleh Teheran atau apakah pasukan itu bertindak sendiri, seperti yang terjadi di masa lalu.