Sumber: Businessinsider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Armada ke-5 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu bahwa "tindakan berbahaya dan provokatif Angkatan Laut IRGC meningkatkan risiko salah perhitungan dan tabrakan.
Sebagai tanggapan, Presiden Donald Trump menuliskan tweeted bahwa dia telah memerintahkan Angkatan Laut AS untuk "menghancurkan" kapal perang Iran yang mengganggu kapal AS di laut. Dia kemudian mengulangnya lagi dalam konferensi pers Gedung Putih, menyatakan bahwa Angkatan Laut akan menembak mereka keluar dari air.
Ditanya tentang aturan keterlibatan untuk militer AS, para pemimpin Pentagon mengatakan pernyataan Trump adalah peringatan dan bahwa militer akan menentukan cara terbaik untuk menerapkan arahan dari panglima tertinggi menjadi perintah sah yang untuk dijalankan.
Baca Juga: Unjuk gigi, Iran pamerkan lusinan drone buatan lokal di Hari Tentara Nasional
Insiden pelecehan terbaru, yang pertama kali terjadi pada pemerintahan Biden, terjadi pada hari yang sama ketika Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa AS berencana untuk mengadakan pembicaraan tidak langsung tentang kemungkinan memasuki kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di mana pemerintahan sebelumnya menarik diri.
Meskipun tidak jelas apa niat IRGC dalam interaksinya dengan Penjaga Pantai AS bulan ini, namun rekaman audio menteri luar negeri Iran yang bocor muncul pada Minggu dengan keluhan tentang campur tangan IRGC dalam diplomasi, termasuk upaya untuk merusak kesepakatan nuklir.
Seperti yang dicatat The Journal, tidak jelas apakah tindakan IRGC di Teluk Persia diarahkan oleh Teheran atau apakah pasukan itu bertindak sendiri, seperti yang terjadi di masa lalu.