Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PARIS. Jumlah kematian global akibat virus corona baru, yang muncul kurang dari setahun yang lalu di China dan telah melanda seluruh dunia, melampaui 1 juta pada Senin (28/9).
Pandemi telah merusak ekonomi global, mengobarkan ketegangan geopolitik, dan kehidupan yang terbalik, dari daerah kumuh India dan hutan di Brasil hingga kota terbesar di Amerika Serikat, New York.
Kompetisi olahraga, hiburan langsung, dan perjalanan internasional terhenti karena penggemar, penonton, dan turis dipaksa untuk tinggal di rumah, dengan langkah-langkah ketat yang diberlakukan untuk mengekang penyebaran virus.
Pengendalian drastis yang menempatkan separuh umat manusia, lebih dari 4 miliar orang, di bawah beberapa bentuk penguncian April lalu pada awalnya memperlambat langkah penyebaran virus corona.
Tetapi, karena pembatasan dikurangi, kasus-kasus baru virus corona melonjak lagi.
Baca Juga: Kasus virus corona di India tembus 6 juta
Pada Senin (28/9) pagi pukul 05.30 WIB, virus corona telah merenggut 1.000.009 korban dari 33.018.877 infeksi yang tercatat, menurut penghitungan AFP menggunakan sumber resmi.
Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi dengan lebih dari 200.000 kematian, diikuti oleh Brasil, India, Meksiko, dan Inggris.
Pertengahan September terjadi peningkatan rekor kasus di sebagian besar wilayah. Dan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan kematian akibat virus bisa berlipat ganda menjadi 2 juta tanpa tindakan kolektif lebih global.
"Satu juta adalah angka yang mengerikan dan kami perlu merenungkannya sebelum kami mulai mempertimbangkan satu juta kedua," kata Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan, Jumat (25/9).
"Apakah kita siap secara kolektif untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari angka itu?," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia.