Sumber: Truman Library | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Umumnya mereka harus menghabiskan waktu sampai 4 tahun dalam pelatihan sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke lapangan. Sementara prajurit kulit putih cukup melakukan pelatihan selama beberapa bulan saja.
Di tubuh Korps Angkatan Udara, pelatihan untuk prajurit keturunan Afrika-Amerika juga selalu ditunda meskipun saat itu sedang dibutuhkan banyak armada untuk bertempur.
Perlakuan yang sama juga terjadi di Women's Army Corps (WAC). Pendaftaran untuk prajurit memang terbuka untuk wanita kulit hitam, tetapi meraka tidak akan mendapatkan tugas ke luar negeri.
Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?
Tahun 1945, sebuah survei dilakukan kepada 250 petugas dan sersan kulit putih. Mereka dimintai pendapat tentang performa prajurit yang ada di bawah mereka.
Hasilnya, sebanyak 77% dari mereka menyebutkan jika prajurit kulit hitam sanggup memberikan performa dan kinerja yang lebih baik.
Melihat hasil penilaian tersebut, pemerintah menilai tidak ada lagi alasan untuk pemisahan rasial dalam angkatan bersenjata.
Tiga tahun berselang, Presiden Truman akhirnya mengeluarkan Executive Order 9981 untuk memutus rantai diskriminasi dalam tubuh militer AS.
Sampai saat ini angkatan bersenjata AS menjadi jauh lebih ramah terhadap prajurit dari kalangan minoritas. Semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk berjuang membela negaranya.
Baca Juga: Memanas, China terbangkan pesawat rumah sakit ke wilayah konflik dengan India