Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penjualan mobil China hingga Mei tercatat naik selama empat bulan berturut-turut. Namun, kenaikannya mulai melambat di seluruh produsen mobil besar. Hal ini ditengarai terjadi karena adanya persaingan harga yang agresif di pasar mobil terbesar di dunia.
Penjualan tumbuh 13,9% dari Mei 2024 menjadi 1,96 juta kendaraan di Mei 2025. Capaian ini turun dari kenaikan 14,8% pada bulan April. Sedangkan data penjualan listrik dan hibrida mengalami kenaikan 28,2% secara tahunan, tetapi turun dari kenaikan 33,9% di bulan April.
Baca Juga: Pernah Salip Tesla, Penjualan Mobil Listrik Xiaomi di China Kini Merosot Hingga 55%
BYD melaporkan di Mei terjadi perlambatan penjualan kendaraan penumpang dari 19,4% di April menjadi 14,1% di Mei. Penurunan ini tetap terjadi meski telah dilakukan peluncuran subsidi dan insentif.
Hal yang sama juga terjadi pada produsen mobil besar lainnya seperti Geely dan Chery. Pertumbuhan penjualan dilaporkan melambat karena perhatian industri beralih ke mengintensifkan perang harga yang telah menimbulkan kekhawatiran tetang potensi guncangan pasar.
Sebenarnya, pihak berwenang sendiri telah menyerukan untuk segera mengakhiri perang harga ini karena berpotensi mengancam kesehatan jangka panjang industri dan keberlanjutan industri. Data China Passanger Car Association (CPCA) melaporkan di bulan Mei ekspor sudah kembali penuh dengan kenaikan 13,5% dan membalikkan penurunan 2% di April.