Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada tanggal 17 September, ribuan pager meledak secara bersamaan di pinggiran selatan Beirut dan benteng Hizbullah lainnya. Dalam banyak kasus setelah perangkat tersebut berbunyi bip, ada pesan yang masuk ke dalam pager.
Menurut saksi mata Reuters, di antara para korban yang dilarikan ke rumah sakit, banyak yang mengalami cedera mata, kehilangan jari, atau lubang menganga di perut mereka, yang menunjukkan kedekatan mereka dengan perangkat tersebut pada saat ledakan.
Secara keseluruhan, serangan pager tersebut dan serangan kedua pada hari berikutnya yang mengaktifkan walkie-talkie yang dipersenjatai, menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang.
Dua sumber keamanan Barat mengatakan badan intelijen Israel Mossad mempelopori serangan pager dan walkie-talkie tersebut.
Reuters tidak dapat memastikan di mana perangkat tersebut diproduksi.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memiliki wewenang atas Mossad, tidak menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Baca Juga: Drone Hizbullah, Ancaman yang Ganas dan Sulit Dihindari oleh Israel
Kementerian Informasi Lebanon dan juru bicara Hizbullah menolak berkomentar untuk artikel ini.
Israel tidak membantah atau mengonfirmasi peran tersebut. Sehari setelah serangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memuji hasil Mossad yang "sangat mengesankan" dalam komentar yang secara luas ditafsirkan di Israel sebagai pengakuan diam-diam atas partisipasi lembaga tersebut.
Pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu tentang operasi tersebut sebelumnya.