Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat telah memaksa India yang merupakan pembeli utama dari minyak mentah Iran untuk membeli lebih banyak minyak dari Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Kepada CNN, Sanjiv Singh, kepala perusahaan penyulingan yang dikelola pemerintah India, Indian Oil Corporation, mengatakan sebelumnya pasokan minyak dari Iran terdistribusi dengan baik. Namun dengan sanksi yang dijatuhkan, pihaknya harus mencari lebih banyak minyak dari negara lain.
Iran sendiri merupakan pemasok minyak mentah terbesar ketiga bagi India. Sementara India mesti mengimpor energi dalam jumlah besar untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Hanya Irak dan Arab Saudi yang mengekspor lebih banyak minyak ke India daripada Iran.
Tetapi India terpaksa beralih ke sumber lain setelah pemerintahan Trump memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak Iran.
India adalah satu dari delapan negara yang diberikan kelonggaran untuk tetap membeli minyak dari Teheran. Akan tetapi penangguhan hukuman itu berakhir pada 2 Mei.
Di saat India menyatakan akan mengakui sanksi yang diberlakukan oleh PBB tersebut, menteri perminyakan India mengatakan pada bulan April bahwa India akan mendapatkan pasokan tambahan dari negara-negara penghasil minyak utama lainnya.
Seorang juru bicara Kementerian Perminyakan dan Gas Bumi India mengkonfirmasi bahwa negaranya sekarang telah menghentikan semua impor minyak dari Iran.
Singh mengatakan bahwa Indian Oil ingin memiliki sebanyak mungkin pemasok, dan bahwa menghentikan pasokan minyak Iran adalah keputusan kolektif yang dibuat dengan masukan dari pemerintah. "Saya yakin itu untuk kepentingan negara saat ini," katanya.
Hubungan antara India dan Amerika Serikat sendiri telah memburuk akhir-akhir ini atas isu perdagangan, dan New Delhi kemungkinan akan menghadapi tantangan yang bakal mengganggu ekspor ke AS.