Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kursi kosong Perdana Menteri Inggris kini telah diisi oleh Elizabeth Truss atau Liz Truss, setelah mengungguli pesaing utamanya Rishi Sunak. Dalam putaran terakhir pemilihan perdana menteri Inggris, Truss meraih 57,4% suara sedangkan Sunak hanya mendapatkan 42,6% suara.
Asal tahu saja, jabatan perdana menteri Inggris telah kosong sejak Juli lalu. Kala itu, Boris Johnson mengundurkan diri dari posisi tersebut.
Setelah terpilih menjadi perdana menteri, Truss pun berjanji untuk langsung tancap gas dalam mengatasi krisis. Mengingat, saat ini terjadi lonjakan biaya energi dan dirinya berencana untuk melakukan pembekuan tagihan energi, walau rincian kebijakan itu masih belum jelas.
Pada awal pekan ini, Truss mengatakan kepada aktivis partai di pusat konferensi Ratu Elizabeth II London bahwa dia akan mengatasi krisis energi dengan menangani tagihan dan meningkatkan sumber energi domestik Inggris.
Ia juga menjanjikan program pemotongan pajak yang "berani". Harapannya, langkah tersebut bisa menumbuhkan ekonomi yang lesu dan untuk mencegah Inggris jatuh ke dalam resesi.
Baca Juga: Inilah Liz Truss, Sosok Perdana Menteri Inggris Pengganti Boris Johnson
“Akan ada sangat sedikit jika ada periode bulan madu untuk Liz Truss, karena negara itu menuntut jawaban atas pertanyaan besar yang pemerintah sementara Boris Johnson dalam beberapa bulan terakhir merasa tidak berdaya untuk melakukannya,” ujar Chris Mason, editor politik BBC dikitup dari BBC, Selasa (6/9).
Berdasarkan rencana Truss, perusahaan energi akan dapat mengambil pinjaman yang didukung pemerintah, yang akan mereka gunakan untuk membekukan atau menurunkan tagihan pelanggan. Pinjaman akan dilunasi dari tagihan selama 10tahun-20 tahun ke depan.
Scottish Power, yang mengusulkan pinjaman yang didukung pemerintah, memperkirakan bahwa pembekuan tagihan selama dua tahun dapat menelan biaya hampir £ 100 miliar.
Sementara itu, usaha kecil juga diharapkan akan ditawari beberapa keringanan tagihan energi, meskipun rinciannya mungkin tidak dimasukkan dalam pengumuman hari Kamis nanti
Selain itu, Truss telah menjanjikan sekitar £ 30 miliar pemotongan pajak dalam Anggaran darurat akhir bulan ini, setelah menyalahkan beban pajak untuk pertumbuhan lamban Inggris.
Pemotongan yang diusulkannya termasuk membalikkan kenaikan Asuransi Nasional di bawah masa jabatan Johnson, sementara membuang pungutan hijau pada tagihan energi, dan membatalkan rencana kenaikan pajak perusahaan.