kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terpukul corona, perusahaan Warren Buffett catat rekor kerugian hampir US$ 50 miliar


Minggu, 03 Mei 2020 / 03:45 WIB
Terpukul corona, perusahaan Warren Buffett catat rekor kerugian hampir US$ 50 miliar


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - OMAHA. Berkshire Hathaway Inc, perusahaan investasi milik miliarder kawakan Warren Buffett, tak kebal dari krisis. Kinerja Berkshire juga terpukul pandemi corona.

Berkshire membukukan rekor kerugian bersih kuartalan hampir US$ 50 miliar di kuartal I 2020. Berkshire menyebut, kinerja menderita di beberapa bisnis utama mereka.

Reuters melaporkan, sebagian besar dari lebih dari 90 bisnis Berkshire menghadapi dampak negatif relatif kecil hingga berat dari wabah corona (Covid-19). Bahkan pendapatan Berkshire pada bisnis yang penting pada bulan April 2020 melambat.

Baca Juga: Menyerah pada corona, Warren Buffet lepas saham maskapai penerbangan

Bisnis kereta api Berkshire melalui BNSF mengalami volume pengiriman yang jatuh. Sementara di bisnis ritel seperti See's Candies dan Nebraska Furniture Mart harus menutup toko.

Kerugian bersih kuartal pertama 2020 Berkshire mencapai US$ 49,75 miliar, atau US $ 30.653 per saham Kelas A. Sebagai perbandingan, di periode sama tahun lalu, Berkshire masih meraup laba bersih US$ 21,66 miliar, atau U$ 13.209 per saham.

Aturan akuntansi mengharuskan Berkshire melaporkan kerugian dan keuntungan saham yang belum direalisasi dengan pendapatan. Ini menyebabkan perubahan besar dalam laba bersih Berkshire yang dianggap Buffett tidak berarti.

Laba operasional triwulanan, yang dianggap Buffett sebagai ukuran kinerja yang lebih baik, naik 6% menjadi US$ 5,87 miliar atau sekitar US$ 3.624 per saham Kelas A, dari US$ 5,56 miliar atau sekitar US$ 3.388 per saham di periode saham tahun lalu.

Laba operasi di unit bisnis Berkshire turun 3%, dengan laba lebih rendah dari BNSF, bisnis utilitas dan energi, serta bisnis manufaktur, layanan, dan ritel.

Wakil Ketua Berkshire Charlie Munger mengatakan kepada The Wall Street Journal bulan lalu bahwa beberapa bisnis kecil Berkshire mungkin tutup sama sekali.

Laporan kinerja Berkshire yang jeblok ini datang menjelang presentasi pertemuan tahunan Berkshire.

Investor kecewa dengan kinerja Berkshire. Padahal di tahun lalu, kinerja saham Berkshire melampaui indeks Standard & Poor's 500.

Hingga Jumat (1/5), saham Berkshire telah turun 19% sejak awal tahun 2020, dibandingkan dengan penurunan 12% di indeks S&P 500.

Baca Juga: Tiga tips menjaga pikiran dan tubuh sesuai nasihat Warren Buffett





[X]
×