Sumber: money.cnn | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Salah satu misteri dalam keuangan global akhirnya terungkap: Seberapa besar Amerika Serikat (AS) berutang kepada Arab Saudi?
Senin (16/5), Departemen Keuangan AS mengungkapkan, Arab Saudi memegang obligasi AS alias US Treasury senilai US$ 116,8 miliar per Maret 2016. Pengumuman ini sekaligus mengakhiri empat dekade kerahasiaan data tersebut.
Dengan jumlah tersebut, Arab Saudi menjadi pihak asing dengan kepemilikan terbesar ke-13 pada surat utang Paman Sam. Memang, Saudi masih berada di belakang China dan Jepang yang masing-masing memegang obligasi AS senilai US$ 1 triliun.
Tidak seperti kebanyakan pemilik utama surat utang AS, Departemen Keuangan AS menjaga kerahasiaan kepemilikan Arab Saudi sejak 1970-an. Kepemilikan Saudi digabungkan dengan kelompok negara-negara pengekspor minyak lainnya, termasuk Venezuela dan Irak.
Tapi, kebijakan tersebut berakhir setelah Senin (16/5), Departemen Keuangan mengungkapkan laporan keuangan yang merinci kepemilikan pihak-pihak yang selama ini dikelompokkan menjadi satu.
"Langkah itu dilakukan menyusul kajian yang bertujuan untuk memberikan data yang lebih komprehensif dan transparan," kata seorang pejabat Departemen Keuangan AS seperti dikutip CNNMoney, Senin (16/5).
Laporan Keuangan baru tersebut juga mengungkapkan, Cayman Island yang hanya berpenduduk 60.000 orang menggenggam US Treasury mencapai US$ 265 miliar per Maret 2016. Jumlah tersebut menempatkannya di urutan ketiga terbesar pemilik obligasi Paman Sam, sekaligus membuktikan negara tersebut sebagai surga bagi penghindar pajak.
Ada kemungkinan Arab Saudi menggenggam obligasi AS lebih dari jumlah yang diumumkan tersebut. Pasalnya, bank sentral Arab Saudi tercatat memiliki cadangan devisa sebesar US$ 587 miliar per Maret. Biasanya, bank sentral memarkir sebagian cadangan devisa dalam US Treasuries.