kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tesla mulai jual kendaraan listrik autopilot buatan China


Jumat, 25 Oktober 2019 / 16:57 WIB
Tesla mulai jual kendaraan listrik autopilot buatan China
ILUSTRASI. Tesla vehicles are parked outside of a building at the Zhongnanhai leadership compound during a meeting between Tesla CEO Elon Musk and Chinese Premier Li Keqiang in Beijing, China, January 9, 2019. Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pembuat kendaraan listrik AS Tesla mulai menjual mobil listrik Model 3 buatan China yang dilengkapi dengan fungsi autopilot pada Jumat (25/10). Mobil yang bisa melaju tanpa dijual supir itu dibanderol dengan harga US$ 50.310 atau setara 355.800 Yuan.

Dibanderol demikian menjadikan Model 3 itu jadi kendaraan model termurah yang dijual Tesla di China. Hal itu terlihat dari data website remi Tesla yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Uni Eropa Masih Mempertimbangkan Perpanjangan Brexit yang Diminta Inggris

Kendaraan listrik dengan fitur autopilot itu sedikit lebih mahal dari harga kendaraan listrik model 3 tanpa fungsi kemudi otomatis yang dipasarkan Tesla sebelumnya yakni dengan harga 328.000 yuan atau US$ 46.389.

Tesla telah mengejutkan para investor dengan berhasil membukukan laba pada kuartal III 2019. Berbanding terbalik dari prediksi analis sebelumnya yang memperkirakan Tesla akan merugi 41 sen per saham. Itu bikin saham perusahaan ini langsung melesat.

Tesla membukukan peningkatan saldo kas menjadi US$ 5,3 miliar dan mencatatkan laba US$ 1,86 per saham. Namun, capaian perusahaan itu belum bisa membuktikan akan dapat secara konsisten bisa menjaga untung sambil mengelola awal produksi di pabrik Shanghai.

Perusahaan utama milik miliarder Elon Musk telah memulai uji coba pabrik barunya di China senilai US$ 2 miliar lebih cepat dari jadwal sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai target ambisius produksi tahunan sebanyak 500.000 kendaraan pada akhir 2019.

Baca Juga: Jeff Bezos: Tidak ada waktu yang buruk untuk berinovasi

Tesla telah memperoleh sertifikat yang diperlukan untuk melakukan produksi di China, tetapi analis berpendapat bahwa ketidakpastian seputar tenaga kerja dan pemasok akan membuatnya menjadi tantangan untuk memulai produksi massal.

Model 3 buatan AS sejauh ini bernasib baik di Cina, pasar mobil terbesar di dunia. Penjualan kemungkinan melonjak lebih dari tiga kali lipat menjadi 10.542 mobil pada kuartal yang berakhir 30 September, menurut perusahaan riset LMC Automotive.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×