Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand berencana untuk menghapus karantina wajib bagi pengunjung yang telah divaksinasi ke ibu kota Bangkok dan tujuan wisata utama mulai Oktober. Langkah ini adalah upaya Thailand untuk menghidupkan kembali industri utama yang dilanda pembatasan perjalanan virus corona.
Langkah baru tersebut berarti akses yang lebih mudah ke lokasi wisata populer seperti seperti Pattaya, Phang Nga, Koh Samui, Krabi, dan ibu kota Bangkok. Wakil juru bicara pemerintah Traisulee Traisoranakul mengatakan, secara total ada 10 provinsi yang akan menyambut wisatawan dengan bukti vaksinasi Covid-19 mulai 1 Oktober.
Thailand sejak setahun lalu memperketat proses visa dan mewajibkan semua pengunjung dan penduduk yang kembali menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas yang disetujui pemerintah.
Pernyataan terbaru pemerintah negeri Gajah Putih ini muncul saat pulau resor Phuket bersiap untuk dibuka bagi wisatawan yang divaksinasi pada bulan Juli. Rencana ini adalah skema percontohan untuk rencana yang lebih luas. Thailand pun berusaha untuk memvaksinasi sebagian besar penduduknya sebelum pembukaan kembali dan sebelum vaksinasi massal dimulai di seluruh Thailand.
Baca Juga: Penjelasan soal B.1.617, varian baru virus corona yang sudah masuk ke Indonesia
Pariwisata merupakan sumber utama pendapatan dan pekerjaan bagi Thailand. Pada 2019, Thailand mencapai rekor 39,9 juta pengunjung yang menghabiskan 1,91 triliun baht atau setara Rp 876,44 triliun. Tahun lalu, jumlah wisatawan asing hanya 6,7 juta kedatangan.
Traisulee mengungkapkan, rencana baru tersebut dapat menarik 3,5 juta wisatawan tahun ini dan menghasilkan pendapatan 298 miliar baht atau Rp 136,79 triliun. Dia menambahkan, setidaknya 70% penduduk di masing-masing dari 10 provinsi harus divaksin terlebih dahulu.
Baca Juga: Duterte perintahkan polisi Filipina tangkap siapa pun yang tak pakai masker
Thailand hingga bulan lalu hanya mengalami wabah kecil dan lambat dalam pengadaan dan pemberian vaksin Covid-19. Hingga saat ini hanya 1,6 juta dosis vaksin yang digunakan.
Menteri Kesehatan Anutin Charnvirankul mengatakan pada hari Jumat bahwa dia mengharapkan 10 juta hingga 20 juta dosis vaksin Pfizer tersedia pada paruh kedua tahun ini. Perburuan untuk mendapatkan vaksin terjadi setelah Thailand dilanda peningkatan wabah awal bulan lalu. Lonjakan kasus naik lebih dari dua kali lipat dan kematian lebih dari tiga kali lipat.
Baca Juga: Asia siaga Covid-19! Malaysia, Nepal, Singapura, Thailand catat lonjakan infeksi