Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pemerintah Thailand sepakat untuk meningkatkan jumlah impor jagung dari Amerika Serikat dan menghapus bea masuk alias tarif impor menjadi 0%. Ini sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan dagang antara kedua negara.
Juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat dalam konferensi pers mengatakan bahwa mulai Februari hingga Juni 2026, Thailand akan mengimpor 1 juta ton jagung dari AS tanpa tarif. Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan kuota sebelumnya yang hanya 54.700 ton per tahun dengan tarif 20%.
Thailand mengonsumsi sekitar 9 juta ton jagung setiap tahun, dengan kebutuhan impor mencapai 4 hingga 5 juta ton.
Siripong menekankan langkah ini merupakan bagian dari negosiasi dagang yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, namun pemerintah berjanji akan meminimalkan dampak terhadap petani lokal. Untuk melindungi petani, pemerintah mewajibkan importir membeli tiga bagian jagung lokal untuk setiap satu bagian jagung impor. Selain itu, jendela waktu impor yang singkat hanya lima bulan agar tidak menekan harga jagung dalam negeri.
"Selain kebijakan jagung, kabinet juga menyetujui izin impor bungkil kedelai alias soybean meal dari 11 importir untuk periode 2026 hingga 2028, dengan tarif 2%," kata Siripong.
Langkah ini mencerminkan upaya Thailand menyeimbangkan kepentingan antara memperluas perdagangan internasional dan tetap melindungi sektor pertanian domestik, yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi negara tersebut.













