Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Berdasarkan hasil riset yang dirilis The Federal Reserve AS pada pekan ini, ketidakpastian kebijakan perdagangan yang didorong oleh meningkatnya perselisihan dagang pemerintahan Trump dengan China berarti juga hilangnya produksi AS senilai ratusan miliar dollar dan produksi global senilai US$ 850 miliar atau setara dengan Rp 12.070 triliun (kurs 1 US$ = Rp 14.200) hingga awal tahun depan.
Melansir Reuters, riset The Fed menganalisa artikel di sejumlah koran harian dan kinerja perusahaan untuk mengestimasi ketidakpastian kebijakan perdagangan. Salah satu hasil temuannya adalah tingkat ketidakpastian itu melejit ke level yang tidak pernah dilihat sebelumnya sejak 1970an.
Baca Juga: Benarkah resesi AS akan segera terjadi? Penasihat ekonomi Trump mulai cemas
Ekonom lain, yakni profesor Universitas Stanford Nicholas Bloom dan koleganya, mendokumentasikan kenaikan ketidakpastian yang sama.
Para peneliti The Fed kemudian memperkirakan akibat pukulan dari ketidakpastian tersebut pada kegiatan ekonomi, seiring pelaku bisnis menarik kembali investasi dan produksi. Mereka menyimpulkan, secara global dan di Amerika Serikat, dampak ketidakpastian perdagangan ini sekitar 1% terhadap PDB.
Baca Juga: Ramalan BNP Paribas: The Fed pangkas suku bunga 4 kali lagi, emas tembus US$ 1.600
Menurut hitungan Reuters, dengan PDB AS diperkirakan sekitar US$ 20 triliun, dan PDB dunia sekitar US$ 85 triliun, dampak 1% dari ketidakpastian perdagangan akan mencapai US$ 200 miliar terhadap PDB AS, dan US$ 850 miliar terhadap PDB global.
Estimasi tersebut, kata para peneliti, tidak pasti.
Tetapi prediksi ini tetap diperhitungkan karena mereka adalah pihak pertama yang mengukur dampak besar pendekatan Presiden Donald Trump terhadap transaksi perdagangan, di mana perang dagang menempatkan ekonomi AS pada posisi yang tidak menguntungkan di mata global.
Baca Juga: Harga emas dan safe haven lain melambung, ada apa?
Sebagai upaya untuk memenangkan persyaratan perdagangan yang lebih baik, pemerintahan Trump telah mendongkrak tarif sebanyak ratusan miliar dollar atas barang-barang impor China dan memberlakukan atau mengancam untuk mengenakan bea pada impor dari mitra dagang lainnya, termasuk Meksiko dan Uni Eropa. China dan negara-negara lain pada gilirannya juga mengancam akan memberlakukan tarif serupa pada barang-barang AS.
Trump sendiri telah menyerukan The Fed untuk memangkas suku bunga AS sebagai bentuk dukungan bagi ekonomi dan mengimbangi dampak perang perdagangan.
Baca Juga: Sembilan sinyal resesi Amerika ini kembali menyala merah
Sebelumnya, The Fed menegaskan berulang kali, mereka tidak akan membiarkan politik menentukan kebijakan suku bunga. Tetapi mereka secara konsisten menyebut tarif sebagai hal yang merusak pertumbuhan AS. Ketua Fed Jerome Powell bulan lalu mengutip ketidakpastian kebijakan perdagangan sebagai alasan penting dari terjadinya perlambatan ekonomi global dan lemahnya manufaktur AS.
Presiden Fed Chicago Charles Evans pada hari Rabu berpendapat, peningkatan ketegangan perdagangan dapat memperlambat potensi pertumbuhan AS menjadi 1,5% per tahun, setengah dari apa yang dikatakan Trump akan diberikan oleh pemerintahannya.