kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.538   96,00   0,58%
  • IDX 8.047   21,43   0,27%
  • KOMPAS100 1.124   0,19   0,02%
  • LQ45 813   -2,36   -0,29%
  • ISSI 278   1,82   0,66%
  • IDX30 423   -0,98   -0,23%
  • IDXHIDIV20 485   -4,90   -1,00%
  • IDX80 123   -0,04   -0,03%
  • IDXV30 132   -1,02   -0,77%
  • IDXQ30 135   -1,38   -1,01%

The Fed Pangkas Suku Bunga: Pasar Global Ambyar atau Stabil?


Kamis, 18 September 2025 / 08:34 WIB
Diperbarui Kamis, 18 September 2025 / 08:46 WIB
The Fed Pangkas Suku Bunga: Pasar Global Ambyar atau Stabil?
ILUSTRASI. Di Asia, saham Korea Selatan dan Taiwan memimpin penguatan dengan kenaikan sekitar 0,7% pada pembukaan, sementara indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,3%. REUTERS/Kim Soo-hyeon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Pasar saham global bergerak stabil pada Kamis (18/9/2025) setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memangkas suku bunga acuannya.

Namun, investor tetap berhati-hati menyusul sinyal The Fed yang memilih pendekatan bertahap dalam pelonggaran kebijakan moneter.

Futures saham AS naik 0,3% setelah sesi perdagangan Wall Street yang berfluktuasi semalam.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat pada Perdagangan Kamis (18/9/2025) Pagi

Di Asia, saham Korea Selatan dan Taiwan memimpin penguatan dengan kenaikan sekitar 0,7% pada pembukaan, sementara indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,3%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sempat terkoreksi 0,1%, terbebani penurunan di pasar Australia dan Selandia Baru.

Sehari sebelumnya, indeks global sempat jatuh setelah mencetak rekor tertinggi pascapemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.

The Fed juga memberi sinyal akan menurunkan suku bunga secara bertahap hingga akhir tahun.

Namun, komentar Ketua The Fed Jerome Powell usai rapat menahan ekspektasi pasar akan pelonggaran agresif.

Powell menegaskan langkah ini merupakan pemangkasan berbasis manajemen risiko, bukan sinyal perlunya penurunan cepat.

Ia juga menekankan proyeksi pertumbuhan PDB AS yang lebih kuat dan inflasi yang masih tinggi, sehingga menimbulkan keraguan investor.

Dampaknya, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah semalam. Hanya Gubernur baru Stephen Miran yang berbeda pandangan, menginginkan pemangkasan lebih besar sebesar 50 basis poin.

Baca Juga: Harga Minyak Bergerak Tipis Kamis (18/9) Pagi: Brent ke US$67,87 & WTI ke US$63,95

Pasar Valas dan Obligasi

Di pasar mata uang, dolar AS sempat anjlok ke level terendah sejak Februari 2022 di 96,224 terhadap sekeranjang mata uang utama, sebelum berbalik menguat ke 97,074.

Euro stabil di US$1,1821 setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Juni 2021 di US$1,19185.

Poundsterling juga datar di US$1,3626 setelah sempat menguat ke level tertinggi sejak awal Juli di US$1,3726.

Bank of England dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya Kamis ini, dengan ekspektasi mempertahankan suku bunga di 4%.

Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas pasar atas pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps lagi pada Oktober naik menjadi 87,7%, dari 74,3% sehari sebelumnya.

Sementara itu, Bank of Canada juga memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps ke level terendah tiga tahun di 2,5%, pemangkasan pertama dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga: Bursa Korsel Berseri Kamis (18/9): The Fed Turunkan Suku Bunga, Chipmaker Jadi Motor

Pasar Asia-Pasifik

Di Selandia Baru, indeks S&P/NZX 50 turun 0,6% setelah data menunjukkan kontraksi ekonomi kuartal II yang lebih buruk dari perkiraan. Dolar Kiwi melemah 0,6% terhadap dolar AS.

Pasar Australia juga melemah 0,8%, dipimpin anjloknya saham produsen gas Santos hingga 13,6% setelah konsorsium yang dipimpin ADNOC Abu Dhabi membatalkan tawaran akuisisi senilai US$18,7 miliar.

Komoditas dan Obligasi

Di pasar obligasi, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik tipis ke 4,0872% dari penutupan sebelumnya 4,076%. Imbal hasil tenor 2 tahun juga sedikit naik ke 3,5552%.

Harga emas menguat 0,3% ke US$3.670,19 per ons, pulih dari koreksi setelah mencetak rekor tertinggi sehari sebelumnya.

Sementara harga minyak mentah relatif stabil, dengan Brent terakhir diperdagangkan di level US$67,95 per barel.

Selanjutnya: Emas Mahal, Warga India Yakin Harga Masih Bisa Lebih Tinggi

Menarik Dibaca: Promo Sushi Yay! 17-23 September, Buy 1 Get 1 Sushi Favorit Khusus Delivery




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×