Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Kembali ke fundamental
Buffett terkenal dengan strategi investasi nilainya, yang berkisar pada pemilihan saham yang harganya di bawah nilai intrinsik atau nilai bukunya.
Strategi ini berupaya mengidentifikasi margin keamanan suatu sekuritas, sebuah konsep yang sering diterapkan Buffett dengan target margin keamanan hingga 50%.
Landasan investasi nilai bertumpu pada kombinasi akal sehat dan analisis fundamental.
Ada banyak cara untuk menilai suatu perusahaan. Metode sederhana termasuk menggunakan metrik seperti rasio harga terhadap pendapatan (P/E).
Pendekatan lainnya adalah model arus kas yang didiskontokan, yang memperkirakan arus kas masa depan perusahaan, dengan memperhitungkan 'nilai waktu' uang, karena uang saat ini lebih berharga daripada uang di masa depan karena potensinya untuk investasi.
Baca Juga: Ini Cara Warren Buffett Menghimpun Kekayaannya
4. Menjadi kaya tidak akan terjadi dalam semalam
Buffett tidak menjadi kaya dalam semalam. Pemimpin Berkshire Hathaway ini membangun 99% kekayaannya setelah usia 50 tahun, dan hal ini sejalan dengan pendekatan jangka panjangnya.
Investasi nilai menekankan pembelian aset yang nilainya terlalu rendah dan menahannya dalam jangka waktu lama untuk menyadari nilai sebenarnya.
Pendekatan yang sabar ini memungkinkan investasi untuk menghadapi fluktuasi pasar jangka pendek dan memberikan peluang untuk menambah keuntungan dari waktu ke waktu, sehingga berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar.
Kedua, perspektif jangka panjang mengurangi dampak pengambilan keputusan emosional yang didorong oleh volatilitas pasar.
Dengan berfokus pada nilai dasar aset dan potensi pertumbuhannya, investor dapat menghindari kesalahan dalam mencoba mengatur waktu pasar dan mengurangi biaya transaksi yang terkait dengan seringnya pembelian dan penjualan.