kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tiga pejabat The Fed sepakat tunda kenaikan bunga


Jumat, 26 September 2014 / 10:55 WIB
Tiga pejabat The Fed sepakat tunda kenaikan bunga
ILUSTRASI. Uang kripto.


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

WASHINGTON. Perdebatan soal kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral Amerika  Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan masih berlanjut. Paling anyar, tiga petinggi The Federal Reserve menyerukan supaya bank sentral tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan.

Charles Evans, Presiden The Fed Chicago mengingatkan agar bank sentral tidak membuat perubahan suku bunga acuan sebelum benar-benar yakin bahwa perekonomian Negeri Paman Sam dapat menahan biaya pinjaman lebih tinggi.

Peringatan Evans ini juga diutarakan oleh Presiden The Fed New York dan Minneapolis. "Kami  harus sangat sabar dalam menyesuaikan kebijakan moneter AS bahkan ke titik kemungkinan target inflasi demi menyeimbangkan risiko," ujar Evans seperti dikutip dari Bloomberg. 

Sebelumnya, Presiden The Fed St. Louis, James Bullard dan Presiden The Fed Dallas, Richard Fisher mendesak supaya bank sentral menaikkan suku bunga acuan pada awal tahun 2015. Berdasarkan laporan yang dirilis pada 17 September lalu, sebagian besar pejabat The Fed meramalkan, suku bunga acuan akan naik di tahun depan.

William C Dudley, Presiden The Fed New York mengkhawatirkan, inflasi AS yang terlalu rendah seperti terjadi di tahun 1937.  "Sekarang dengan inflasi berjalan di bawah 2%, kami membutuhkan perekonomian sedikit panas untuk benar-benar mendorong inflasi kembali," ujar Dudley.

Narayana Kocherlakota, Presiden The Fed Minneapolis saat berbicara di Marquette, Michigan mengharapkan, inflasi AS bisa sesuai target The Fed yakni 2% dalam empat tahun mendatang.

Michael Hanson, ekonom senior AS di Bank of America Merrill Lynch New York memaklumi alasan pejabat The Fed yang menolak kenaikan suku bunga acuan di akhir tahun. "Mereka tidak mau terjebak dalam lingkungan inflasi yang rendah," jelas Hanson.

Menurut Hanson, The Fed akan menghindari situasi yang membuat kondisi ekonomi berbalik arah, sehingga The Fed terpaksa harus menurunkan suku bunga acuan setelah menaikkan. "Ada biaya kredibilitas besar dari tindakan tersebut," kata Hanson.

Laura Rosner, ekonom AS di BNP Paribas New York mengatakan, pejabat The Fed memberikan argumen masuk akal untuk menahan kenaikan suku bunga. "Pertanyaannya, di mana Gubernur The Fed Janet Yellen akan berdiri?" ujar Rosner.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×