Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett menutup perjalanan enam dekadenya di Berkshire Hathaway dengan pesan sederhana namun relevan bagi jutaan penabung pensiun: kekayaan sejati dibangun perlahan, bukan meledak seketika.
Dalam surat tahunannya yang terakhir sebelum mundur akhir 2025, “Oracle of Omaha” ini merangkum hikmah seumur hidup menjadi tiga prinsip: umur panjang, kekuatan bunga majemuk, dan pentingnya memberi.
1. Umur Panjang: Simpanan Harus Lebih Tahan Lama
Buffett mengawali pesannya dengan rasa syukur atas “secuil keberuntungan besar” yang membuatnya bisa hidup produktif hingga usia 95 tahun. Dan meski sedikit yang bisa menandingi kekayaan Buffett, peluang masyarakat hidup lebih panjang kini makin besar.
Baca Juga: 5 Aturan Investasi Warren Buffett: Kunci Sukses Jangka Panjang
Data ONS Inggris menunjukkan jumlah warga berusia 100 tahun ke atas meningkat menjadi 15.330 pada 2024, sementara 563.610 orang sudah berusia 90 tahun atau lebih. Artinya, masa pensiun berpotensi berlangsung hingga 30 tahun.
“Karena hidup semakin panjang, tabungan pensiun harus bertahan lebih lama dibanding generasi sebelumnya,” ujar Maike Currie dari PensionBee seperti dilansir dari MoneyWeek.com.
Kuncinya: mulai menabung sedini mungkin, menyetor rutin, dan memaksimalkan seluruh manfaat pensiun, termasuk kontribusi tandingan perusahaan.
Bahkan tanpa keuntungan investasi, insentif pajak membuat setiap £80 iuran berubah menjadi £100 bagi pembayar pajak dasar.
2. Bunga Majemuk: Mesin Kekayaan yang Bekerja Diam-Diam
Buffett kembali mengingatkan bahwa pasar tak pernah mulus. Saham Berkshire pernah jatuh 50% setidaknya tiga kali. Namun prinsipnya tetap: jangan panik, jangan keluar dari pasar.
Investor legendaris ini dikenal setia pada filosofi “time in the market, not timing the market”. Dengan bertahan melalui siklus naik-turun, investor memberi ruang bagi keajaiban bunga majemuk untuk bekerja.
Baca Juga: Gaya Investasi Warren Buffett Disukai karena Sederhana, Seperti Apa Pendekatannya?
Menurut Currie, pensiun adalah instrumen paling cocok untuk strategi jangka panjang tersebut.
“Kontribusi kecil namun konsisten bisa berkembang besar berkat compounding. Pasar mungkin naik-turun, tapi tetap berinvestasi memungkinkan bunga majemuk bekerja dalam diam.”
3. Memberi: Transfer Kekayaan Antar-Generasi
Tema terakhir Buffett adalah soal memberi. Ia mempercepat donasi kepada yayasan anak-anaknya, menegaskan bahwa ia percaya pada kebijaksanaan mereka tanpa ingin “mengatur dari balik kubur”.
Pendekatan ini mencerminkan gaya investasinya: memberdayakan, bukan mengontrol berlebihan.
Baca Juga: Rahasia Sederhana Investasi Warren Buffett: Sukses Cukup dengan Aturan 90/10
Bagi keluarga, ini menjadi pengingat bahwa warisan atau pemberian akan lebih kuat jika dilandasi kepercayaan dan tujuan yang jelas, bukan instruksi kaku.
Dengan potensi perubahan aturan pajak warisan di Inggris, Currie menilai ini saat tepat memanfaatkan kelonggaran pemberian yang berlaku saat ini. “Perencanaan warisan yang matang sama berharganya dengan nasihat Buffett bagi investor.”













