Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TikTok berencana membuka kantor operasional global di luar China. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif TikTok, karena dimiliki oleh perusahaan teknologi China, Bytedance.
Ada beberapa negara yang menjadi kandidat kuat lokasi kantor pusat TikTok, yakni Dublin (Irlandia), London (Inggris), atau Singapura. Pemindahan kantor global juga diharapkan dapat mendekatkan TikTok dengan negara di mana layanannya berkembang, yaitu di Asia Tenggara, Eropa, serta Amerika Serikat.
TikTok saat ini memang populer di kalangan remaja Amerika Serikat. Namun aplikasi video pendek itu mendapat sorotan dari regulator AS, dan anggota parlemen dalam beberapa bulan terakhir ini.
Seperti diberitakan, TikTok mendapat tudingan mengirimkan data penggunanya tanpa izin. Otoritas di sejumlah negara lain juga mengkhawatirkan data pengguna warga negaranya bakal dimanfaatkan oleh badan intelijen China.
Dikutip KompasTekno dari WCCF Tech, Sabtu (28/12), TikTok juga dianggap membawa ancaman keamanan siber oleh Amerika Serikat, sehingga anggota parlemen Amerika Serikat terus mengawasi TikTok demi keamanan nasional.
Sebelumnya, Angkatan laut Amerika Serikat (US Navy) telah melarang pasukannya menggunakan aplikasi berbagi video asal China, salah satunya adalah TikTok. Meskipun TikTok dimiliki oleh ByteDance Cina, TikTok masih belum memiliki kantor pusat, dan hanya memiliki kantor utama yang berlokasi di Los Angeles, AS.
TikTok juga memiliki anak perusahaan di Irlandia, TikTok Technology Ltd, tahun lalu. Hingga kini, TikTok mengklaim telah diinstal hampir 1,5 miliar kali sejak diluncurkan pada 2017. Unduhan global untuk aplikasi melampaui Instagram dan Snapchat tahun ini. (Putri Zakia Salsabila)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kantor Pusat TikTok Akan Dibangun di Luar China"