Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WUHAN. Misi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ke China untuk mengungkap asal-usul virus corona baru gagal mengidentifikasi sumber pandemi yang telah melanda seluruh dunia.
Tetapi, tim WHO tersebut mengesampingkan teori konspirasi tentang kebocoran virus corona dari laboratorium Wuhan yang disebarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Para ahli percaya bahwa virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia, berasal dari kelelawar dan bisa menular ke manusia melalui mamalia lain.
Ahli WHO Peter Ben Embarek mengatakan, mengidentifikasi jalur hewan masih dalam proses. Tapi, dia mengungkapkan, tidak ada kelelawar di daerah Wuhan mengurangi kemungkinan penularan langsung dari hewan ini.
Baca Juga: Bertemu Wanita Kelelawar, tim WHO bahas teori kebocoran virus dari laboratorium Wuhan
Itu "kemungkinan besar" berasal dari spesies perantara, katanya, sebelum mendukung posisi China bahwa tidak ada bukti "wabah besar di Wuhan" sebelum Desember 2019 ketika kasus resmi pertama dicatat.
Liang Wannian, kepala misi gabungan dari China, menyebutkan, penularan virus corona melalui hewan tetap menjadi rute yang mungkin, tetapi "inang reservoir tetap harus diidentifikasi".
Hanya, Ben Embarek membantah teori kebocoran virus corona dari laboratorium virologi di Wuhan yang menyebabkan pandemi. "Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin," tegas dia.
Dan, "Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," imbuhnya dalam konferensi pers di Wuhan, Selasa (9/2), seperti dikutip Channel News Asia.