kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat pengangguran di Nigeria melonjak di kuartal IV 2020


Selasa, 16 Maret 2021 / 16:32 WIB
Tingkat pengangguran di Nigeria melonjak di kuartal IV 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi perekonomian Nigeria. REUTERS/Akintunde Akinleye/File Photo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - ABUJA. Tingkat pengangguran di negara dengan ekonomi terbesar di Afrika yakni Nigeria melonjak ke urutan dua besar dalam daftar global. Menurut data yang dihimpun Bloomberg, Selasa (16/3) tingkat pengangguran di Nigeria naik menjadi 33,3% di kuartal IV yang berakhir pada Desember 2020, merujuk laporan yang diterbitkan Biro Statistik Nasional di laman resminya. 

Posisi itu naik dari 27,1% dari kuartal II tahun 2020, periode terakhir agensi merilis statistik angkatan kerja. Itu artinya, sepertiga dari 69,7 juta angkatan kerja di negara terpadat di Afrika itu masih menganggur atau bekerja kurang dari 20 jam seminggu, menurut definisi pengangguran menurut Nigeria. Adapun 15,9 juta lainnya bekerja kurang dari 40 jam seminggu.

Negara produsen minyak tersebut melampaui Afrika Selatan dalam daftar 82 negara yang tingkat penganggurannya dilacak oleh Bloomberg. Adapun, posisi tertinggi masih dipegang oleh Namibia. 

Hanya saja, tingkat pengangguran Nigeria sudah meningkat lebih dari empat kali lipat selama lima tahun terakhir, karena ekonomi mengalami dua kali resesi. Hal ini menjadi fokus utama rencana pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja di bawah pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari. 

Baca Juga: AS kembali perbolehkan pemohonan visa dari 13 negara mayoritas Muslim dan Afrika

Sebagai gambaran, pada kuartal II tahun 2015 jumlah pengangguran di Nigeria tercatat sebanyak 6,06 juta orang dengan tingkat pengangguran 8,2%. Pada akhir 2020 lalu, jumlahnya melonjak ke level 23,19 juta atau menjadi 33,3%.   

Minimnya pekerjaan menambah tekanan pada konsumen di negara di mana harga makanan naik lebih dari 20% secara tahunan atau year on year (yoy) di bulan Januari 2021. Akibatnya, tingkat kriminalitas di Nigeria pun turut meningkat. Ditambah dengan keuangan Nigeria yang terpukul oleh penurunan harga minyak tahun lalu, komoditas yang menyumbang 90% pendapatan devisa dan sekitar setengah dari pendapatan pemerintah. 

Fakta lainnya yang juga dibahas dalam laporan tersebut yakni, sebanyak 60% dari total populasi Nigeria merupakan usia kerja alias di bawah 34 tahun. Kemudian, untuk pengangguran berusia 15 tahun hingga 24 tahun nilainya mencapai 53,4% pada kuartal IV dan 37,2% untuk masyarakat berusia 25 tahun hingga 34 tahun. Tingkat pengangguran untuk wanita lebih tinggi mencapai 35,2% dibandingkan dengan 31,8% untuk pria. 

Melihat kondisi ini, pemulihan ekonomi negara dengan populasi 200 juta jiwa ini akan lambat, apalagi dengan pertumbuhan yang hanya dipatok 1,5% tahun ini. Setelah mengalami kontraksi 1,9% pada tahun lalu menurut Internasional Monetary Fund (IMF). Menurut IMF, tingkat produksi di Nigeria baru akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada tahun 2022 mendatang. 

Sebagai informasi, menurut data yang dirangkum oleh StatiSense, negara dengan tingkat pengangguran paling tinggi saat ini yakni dipegang Bosnia dan Herzegowina sebesar 33,7%. Namun, data resmi yang dirangkum Bloomberg menobatkan Namibia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia dengan rasio pengangguran 33,4%. 

Kemudian posisi ketiga ada Nigeria, selanjutnya di urutan ke-4 Afrika Selatan mencatat rasio pengangguran mencapai level 32,5%. 

Selanjutnya: Mesir berambisi membangun sistem dan infrastruktur ruang angkasa




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×