Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang ahli di bidang scam dan fraud di bidang perbankan, Frank Abagnale, membagikan sejumlah tips agar kita terhindar dari penipuan perbankan. Kontributor CNBC ini sebelumnya pernah menjadi penasihat dan konsultan untuk FBI, badan pemerintahan, serta ratusan institusi dan perusahaan finansial selama 45 tahun lebih. Dia membantu mereka untuk memerangi penipuan di bidang keuangan.
Jika penasaran siapa Abagnale, mungkin penjelasan ini bisa menyegarkan kembali ingatan Anda. Dia adalah tokoh di balik film sukses berjudul "Catch Me If You Can". Ya, tak salah lagi, Abagnale semasa muda banyak melakukan hal-hal tak terpuji. Berlaku curang, mencuri, menipu sekaligus melukai orang lain. "Tapi saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk memutarbalikkan diri saya," katanya dalam artikel opini di CNCB.
Baca Juga: Bukan Yang Pertama, Ini Sederet Tuduhan Manipulasi Keuangan di General Electric
Abagnale kemudian ingin berbagi tips agar tidak ada lagi korban-korban penipuan perbankan. Apa saja tips-nya?
Pertama, melindungi identitas diri
Pencurian identitas bertujuan menggunakan identitas orang lain (seperti nama, alamat, nomor jaminan sosial, nomor rekening bank) untuk mendapatkan uang dan kredit. Skenario terburuk adalah saat pencuri identitas menguras habis saldo rekening seseorang, menjual propertinya, atau menjual informasi sensitif ke pihak lain untuk disalahgunakan.
Baca Juga: Mengenal disgorgement fund, jurus OJK melindungi investor pasar modal
Kedua, jangan anggap remeh teknologi karena sangat membantu pencuri identitas
Pencuri identitas sangat menyukai teknologi karena bisa memberikan mereka akses mengenai data korbannya. Dengan bantuan teknologi, pencurian data akan 4.000 kali lebih mudah dibanding jaman dulu kala.
Ketiga, jangan menggunakan kartu debit
Menurut Abagnale, jika ingin menghindari pencurian identitas, jangan pernah sekalipun menggunakan kartu debit. "Saya tidak punya kartu debit satu pun. Saya tidak pernah punya dan tidak akan pernah punya. Saya juga tidak merekomendasikannya ke orang lain, tidak untuk keluarga saya, teman-teman saya, juga Anda," jelasnya seperti yang dikutip dari CNBC.
Menurutnya, kartu debit merupakan alat finansial terburuk yang pernah diberikan kepada konsumen Amerika. "Mengapa? Karena setiap kali Anda menggunakannya, Anda menempatkan risiko besar bagi rekening bank Anda," paparnya.
Baca Juga: Diserang hacker, Bank Sentral Uni Eropa (ECB) menutup salah satu situs web
Dia malah menyarankan untuk menggunakan kartu kredit. Penjelasannya seperti ini. Jika ada pencurian data besar-besaran dan pelaku kejahatan entah bagaimana berhasil mendapatkan nomor kartu kredit kita dan menagih US$ 1 juta untuk transaksi yang tidak kita lakukan, kita akan terlindungi. "Perusahaan kartu kredit akan membatalkan transaksi kartu tersebut dan mengirim yang baru dalam beberapa hari ke depan," jelasnya seperti yang dilansir dari CNBC.
Akan tetapi, lain halnya jika hal yang sama terjadi dan penjahat mendapatkan informasi kartu debit milik seseorang. Dia akan dapat kehilangan uang di rekening bank miliknya dan waktu yang diperlukan untuk memulihkan kembali kartu debit sangat lama.