Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin stabil di kisaran US$ 46.000 setelah aksi jual tajam pada Selasa (7/9), yang membuat aset kripto tertua di dunia ini terjungkal dari posisi US$ 52.000 ke US$ 42.000.
Hanya, melansir The Independent, menurut prediksi berbasis model oleh PlanB, analis pseudonymous asal Belanda, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 100.000 sebelum akhir tahun 2021.
Raksasa perbankan Inggris Standard Chartered juga mencatat dalam laporan baru-baru ini, harga Bitcoin akan mencapai puncaknya di akhir 2021 atau awal 2022 dengan menembus US$ 100.000.
“Ini adalah penurunan (harga Bitcoin) yang salah,” kata Nick Spanos, seorang pengadopsi awal dan tokoh terkenal dalam dunia kripto, yang saat ini berada di El Salvador, seperti dikutip The Independent.
Baca Juga: Jadi uang sah di El Salvador, harga Bitcoin terjungkal ke US$ 42.000
“Lembaga keuangan dan media besar mengatakan, (penurunan) itu karena ada peluncuran bergelombang di El Salvador. Saya di El Salvador sekarang, dan semuanya terlihat spektakuler," ujarnya.
Pada Selasa lalu, El Salvador mengeluarkan undang-undang baru yang mengantarkan Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di negara Amerik Latin itu.
“Harga Bitcoin bahkan bisa kembali (naik) minggu depan. Saya masih memperkirakan Bitcoin akan menembus US$ 100.000 pada akhir tahun," ungkap Spanos.
"Membeli lebih banyak altcoin dan Bitcoin sekarang, karena pada dasarnya ada fire sale akibat penurunan, hampir pasti akan terbukti menjadi langkah yang bagus,” imbuh dia.