Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Raksasa elektronik Jepang Toshiba Corp. dikabarkan akan segera mengumumkan pemecahan dirinya menjadi tiga perusahaan berbeda pada hari Jumat (12/11). Ketiganya akan bergerak di sektor yang berbeda, seperti infrastruktur, perangkat dan chip memori.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, pemecahan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendorong pemegang saham aktivis untuk keluar.
Dilansir dari Reuters, rencana dibaginya Toshiba menjadi tiga ini lahir dari tinjauan strategis yang dilakukan setelah skandal tata kelola perusahaan yang sangat berdampak pada citra Toshiba.
Tinjuan tersebut juga menyerukan agar tenaga nuklir dan divisi terkait infrastruktur ditempatkan di bawah satu perusahaan. Sementara divisi power chip dan hard disk drive akan menjadi tulang punggung perusahaan kedua.
Perusahaan ketiga nantinya akan memiliki 40,6% saham Toshiba di pembuat chip memori Kioxia yang tidak terdaftar.
Minggu ini Toshiba sempat mengatakan bahwa memecah tubuhnya menjadi tiga adalah salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan.
Hari Jumat ini Toshiba diperkirakan akan segera mengumumkan pemecahannya, sekaligus menyampaikan serangkaian pengumuman yang akan mencakup tinjauan strategis, pendapatan kuartal kedua dan kesimpulan dari laporan tata kelola perusahaan.
Baca Juga: Petuah Warren Buffett: Menabung bukan hal terpenting dalam hidup
Konflik dengan investor
Toshiba telah berjuang melawan berbagai krisis sejak skandal akuntansi pada tahun 2015. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mendapatkan suntikan dana US$ 5,4 militar dari lebih dari 30 investor luar negeri.
Meski mampu membawa Toshiba terhindar dari delisting tetapi, namun langkah ini justru membawa pemegang saham aktivis termasuk Manajemen Elliott, Poin Ketiga dan Farallon.
Ketegangan antara manajemen Toshiba dan pemegang saham luar negeri telah menjadi perbincangan hangat sejak saat itu. Pada bulan Juni 2021, penyelidikan yang dilakukan oleh pemegang saham yang eksplosif menyimpulkan bahwa Toshiba berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menghalangi investor mendapatkan pengaruh pada rapat pemegang saham tahun 2020.
Tahun ini Toshiba dikabarkan telah berhasil pulih dari tekanan pandemi. Menurut data Revinitv, raksasa elektronik ini diperkirakan akan melaporkan laba operasional 37,7 miliar yen untuk kuartal Juli-September, naik dari 15,8 miliar yen tahun sebelumnya.