Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Indeks saham gabungan di Jepang kembali anjlok. Pada pukul 09.05 waktu Tokyo, indeks acuan Nikkei 225 tak kuat menahan gempuran dan akhirnya merosot 1,6% menjadi 8.759,31.
Adanya pengurangan target laba Toyota Motor Corp menimbulkan kekhawatiran bahwa langkah serupa juga akan dilakukan oleh semua perusahaan di Negeri Sakura itu. Alhasil, saham di sejumlah perusahaan ikut tergelincir.
Toyota, yang merupakan produsen mobil terbesar dunia, tidak diperdagangkan karena aksi untuk menjual saham Toyota lebih tinggi daripada aksi beli. Sementara, Hino Motors Ltd, produsen truk yang dimiliki Toyota, anjlok tajam sebesar 9,6%. Tidak hanya itu, sepertinya, Honda Motor Co juga akan terkena imbas dan diprediksi akan mengalami penurunan serupa seiring dengan dirilisnya data tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) yang jumlahnya semakin membengkak.
“Kami memprediksi perlambatan ekonomi global akan segera berakhir, namun sepertinya resesi sudah di depan mata. Saya tidak dapat membayangkan Toyota terpaksa harus menurunkan target pendapatannya pada level ini,” jelas Soichiro Monji, chief strategist Daiwa SB Investment Ltd.
Asal tahu saja, kemarin, Toyota memangkas separuh lebih dari target labanya atau 68% dibanding tahun sebelumnya. Ketatnya pengucuran kredit dan semakin memburuknya sentimen konsumen memicu penjualan mobil AS berada pada posisi terendah sejak 1991 pada bulan lalu.
“Penguatan yen diperparah dengan penurunan pada unit penjualan serta produksi di Amerika Utara,” kata Tatsuo Yoshida, analis UBS AG.