kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Motor Perkirakan Laba Naik 10% di 2023, Ditopang Penjualan Kendaraan Listrik


Kamis, 11 Mei 2023 / 06:57 WIB
Toyota Motor Perkirakan Laba Naik 10% di 2023, Ditopang Penjualan Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Toyota Motor Corp memperkirakan laba operasional akan naik 10% pada tahun ini. REUTERS/Marco Bello/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 6 NOV FOR ALL IMAGES


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor Corp memperkirakan laba operasional akan naik 10% pada tahun ini. Dipengaruhi penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tengah berkurangnya gangguan rantai pasokan global.

Melansir Reuters, Rabu (10/5), CEO Toyota Motor Koji Sato memperkirakan penjualan mobil listrik bertenaga baterai, termasuk merek Lexus, akan mencapai 202.000 unit di seluruh dunia pada tahun ini hingga Maret 2024. Perkiraan tersebut naik lebih dari lima kali lipat dari 38.000 unit pada tahun lalu.

Toyota memperkirakan laba operasional akan naik menjadi 3 triliun yen atau US$ 22,2 miliar pada tahun ini. Kenaikan itu sejalan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar 3,02 triliun yen.

Perkiraan tersebut muncul setelah laba operasional untuk kuartal keempat hingga Maret 2023 melonjak lebih dari sepertiga menjadi 626,9 miliar yen. Menurut data Refinitiv, angka itu jauh di atas rata-rata laba 553,46 miliar yen yang diperkirakan 10 analis.

Baca Juga: Produsen Mobil Jepang Mengalami Krisis Penjualan di China, Ini Pemicunya

Sementara itu, Sato menerangkan strategi Toyota untuk ekspansi bisnis EV di China telah mendapat tekanan dari merek lokal, salah satunya melalui pabrikan BYD Co Ltd.

"Perusahaan asal China itu telah bergerak secara agresif dengan mobil listrik bertenaga baterai sehingga melemahkan dominasi merek-merek asing yang sudah mapan," ucap dia, Rabu (10/5).

Namun, Sato mengatakan permintaan untuk kendaraan bertenaga baterai di China sebagian besar merupakan kebutuhan baru di pasar dan terpisah dari permintaan untuk kendaraan hibrida.

Dengan demikian, tekanan tersebut diyakini tak berdampak begitu besar terhadap penjualan Toyota.

Selain itu, Laba Toyota diperkirakan akan terbantu oleh Yen yang melemah sehingga meningkatkan nilai penjualan di luar negeri. Selain itu, faktor volume produksi yang lebih tinggi daripada dampak lonjakan biaya bahan juga memengaruhi laba Toyota.

Adapun pendapatan untuk tahun bisnis yang berakhir pada Maret tahun ini tumbuh ke rekor 37,15 triliun yen. Saham Toyota juga hampir stagnan sebelum dirilisnya jumlah pendapatan, kemudian melonjak tajam setelah publikasi atau naik sebanyak 2,5%.

Di sisi lain, Sato mengatakan penjualan EV yang baru akan meningkatkan penjualan baterai EV Toyota menjadi hampir 2% dari total volume penjualan.

Pada tahun fiskal terakhir, persentase penjualan baterai EV hanya mencapai 0,4% dari total penjualan kendaraan.

Baca Juga: Toyota Kukuhkan Posisi Sebagai Produsen Mobil Terlaris Dunia 2022

"Kami memperkirakan peningkatan volume penjualan secara keseluruhan di semua wilayah dan volume produksi 10,1 juta unit kendaraan. Disebabkan faktor, seperti peningkatan pasokan semikonduktor," ucap dia.

Capaian tersebut tentu menunjukkan pertumbuhan produksi sebesar 11% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun Toyota mengumumkan akan memperkenalkan 10 kendaraan bertenaga baterai baru dan menargetkan penjualan 1,5 juta EV per tahun pada 2026.

Sato menambahkan model EV baru tersebut akan mencakup kendaraan komersial yang ringkas hingga kendaraan mewah. Penjualannya akan berpusat di Amerika Serikat dan China.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×