kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Terpaksa Pangkas Target Produksi Karena Kelangkaan Chip dan Laba yang Tipis


Selasa, 01 November 2022 / 14:21 WIB
Toyota Terpaksa Pangkas Target Produksi Karena Kelangkaan Chip dan Laba yang Tipis
ILUSTRASI. Logo Toyota di Geneva International Motor Show di Geneva, Switzerland March 5, 2019. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor Corp. pada hari Selasa (1/11) mengumumkan penurunan laba quartalan hingga 25%. Kondisi ini membuat Toyota terpaksa memangkas target produksi tahunannya.

Penurunan laba bukan satu-satunya masalah. Toyota saat ini juga masih berjuang melawan kenaikan harga komponen serta kelangkaan chip.

Mengutip Reuters, laba operasional untuk quartal yang berakhir bulan September turun menjadi 562,7 miliar yen, jauh di bawah perkiraan analis Refinitiv yang mencapai 772,2 miliar yen. 

Di periode yang sama tahun lalu, penjualan Toyota berhasil mencatatkan laba 749,9 miliar yen.

Baca Juga: Inilah Jenis Mobil Listik yang Siap Melayani Mobilitas Peserta KTT G20

Toyota saat ini berharap masih bisa memproduksi 9,2 juta kendaraan hingga tahun fiskal ini habis. Jumlah itu pun turun dari perkiraan sebelumnya yang ada di angka 9,7 juta.

"Lingkungan bisnis berubah secara dramatis seperti perubahan cepat nilai tukar mata uang asing, menaikkan suku bunga, melonjaknya harga bahan, dan banyak lagi," kata Chief Accounting Officer Toyota, Masahiro Yamamoto.

Terkait kelangkaan chip, pihak Toyota mengatakan bahwa kekurangan chip mobil global berlanjut karena pembuat chip masih berjuang melawan Covid-19 dan bencana alam.

Baca Juga: Laba Toyota Motor Merosot 25% di Kuartal III-2022

Pekan lalu, Toyota memperingatkan kekurangan semikonduktor dan komponen lainnya akan terus membatasi produksi dalam beberapa bulan mendatang.

Di tengah beragam tren buruk yang terjadi, saham Toyota juga dilaporkan turun lebih dari 2%. Padahal saham lain yang diperdagangkan di Nikkei rata-rata naik 0,1%.

Toyota juga masih ada di bawah pengawasan investor hijau dan pencinta lingkungan atas progresnya yang lambat dalam pengembangan kendaraan listrik (EV). Kondisi ini jelas memberikan tekanan tambahan bagi Toyota selama menjalani akhir tahun 2022.




TERBARU

[X]
×