Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang whale kripto yang memasang ratusan posisi long dengan leverage 50x pada Bitcoin dan Ether sebelum Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan Crypto Strategic Reserve telah meraup keuntungan hampir US$7 juta (Rp 113 miliar) dari perdagangan tersebut.
Berdasarkan data dari platform analitik HyperDash, whale tersebut menyetor US$5,9 juta dalam USD Coin (USDC) ke bursa derivatif terdesentralisasi Hyperliquid pada 1 Maret. Dana ini digunakan untuk membuka posisi long Bitcoin dan Ether dengan leverage tinggi.
Whale pertama kali membuka posisi long pada Ether (ETH) pada 2 Maret pukul 14:49 UTC. Hanya 35 menit setelahnya, Trump mengumumkan Crypto Strategic Reserve, yang langsung memicu lonjakan harga aset kripto.
Sekitar US$4 juta dari modalnya digunakan untuk menciptakan posisi senilai US$200 juta dengan leverage 50x. Posisi Ether dari dompet Ethereum "0xe4d…02c62" mulai ditutup hanya 16 menit setelah pengumuman Trump, menimbulkan spekulasi adanya praktik insider trading.
Baca Juga: Bitcoin Bukan Satu-satunya! Trump Tambah ETH, XRP, SOL, dan ADA ke Cadangan Kripto AS
Untuk Bitcoin (BTC), posisi long pertama dibuka lebih awal, yaitu pada 1 Maret pukul 22:44 UTC, saat harga Bitcoin masih sekitar US$86.033. Banyak dari posisi ini kemudian ditutup pada kisaran harga US$87.512 hingga US$91.399—beberapa bahkan sebelum pengumuman resmi Trump.
Keuntungan Besar di Tengah Spekulasi Insider Trading
Menurut HyperDash, mayoritas posisi whale kini telah ditutup dengan total keuntungan lebih dari US$6,8 juta. Namun, hal yang menarik adalah bahwa dalam pengumuman awalnya, Trump hanya mengonfirmasi bahwa Crypto Strategic Reserve mencakup XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA).
Baru dua jam kemudian, Trump memastikan bahwa Bitcoin dan Ether juga termasuk dalam program tersebut serta menjadi inti dari cadangan kripto AS. Selama periode tersebut, harga Bitcoin dan Ether memang naik, tetapi tidak setajam lonjakan harga yang terjadi pada XRP, SOL, dan ADA.
Apakah Ini Insider Trading?
Dengan leverage 50x, penurunan harga 2% saja pada Bitcoin atau Ether dapat memicu likuidasi total, yang membuat banyak analis menduga adanya informasi orang dalam (insider trading).
Carl Moon, pendiri dan pembawa acara The Moon Show, menanggapi situasi ini dengan menyatakan: "Long US$200 juta pada Bitcoin dan Ethereum sebelum pengumuman Crypto Strategic Reserve mungkin adalah insider trade terbesar yang pernah saya lihat."
Baca Juga: Robert Kiyosaki Tak Percaya Bitcoin ETF, Mencapnya Sebagai Alat Elit Keuangan
Seorang pengguna X (Twitter) juga mempertanyakan mengapa whale tidak memasang posisi pada token lain yang awalnya diumumkan Trump, jika memang memiliki informasi orang dalam. Menanggapi hal ini, peneliti kripto FatMan mengatakan: "Saya tidak tahu apakah ini insider trading atau bukan, tetapi bisa saja seseorang tahu bahwa pengumuman akan datang tanpa mengetahui detail isinya."
Trump dan Kebijakan Kripto AS ke Depan
Pengumuman Crypto Strategic Reserve ini muncul setelah berminggu-minggu evaluasi oleh Working Group on Digital Assets yang baru dibentuk oleh Presiden Trump, dipimpin oleh Bo Hines dan David Sacks—tokoh yang juga menjabat sebagai penasihat AI dan kripto Gedung Putih.
Sebagai langkah lanjutan, Trump akan menggelar White House Crypto Summit pertama pada 7 Maret. Acara ini akan mempertemukan para pemimpin industri dengan Bo Hines dan David Sacks untuk membahas regulasi aset digital, kebijakan stablecoin, serta arah masa depan ekosistem kripto di Amerika Serikat.