Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LIMA. Pemerintah Peru berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus penembakan yang menewaskan seorang diplomat Indonesia di ibu kota Lima.
Otoritas setempat menyebut peristiwa tersebut sebagai sebuah “pembunuhan” dan berkomitmen memberi jawaban terkait kasus ini.
Baca Juga: Usai Peru, Indonesia Siap Teken CEPA dengan Kanada Tahun Ini
Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, meninggal dunia pada Senin (1/9/2025) malam setelah ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat bersepeda pulang ke rumah, menurut laporan kepolisian.
Kementerian Luar Negeri Peru dalam pernyataannya Selasa (2/9) menyampaikan penyesalan mendalam atas pembunuhan Purba dan menegaskan akan mengambil segala langkah “untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.”
Pemerintah juga menambah perlindungan bagi personel serta fasilitas KBRI di Lima.
Seorang pejabat kepolisian Peru, dalam wawancara dengan televisi lokal, mengatakan bahwa motif “balas dendam” tidak dikesampingkan dalam kasus ini.
Rekaman video yang disiarkan media setempat menunjukkan Purba baru tiba di rumahnya ketika disergap pelaku yang mengenakan helm.
Baca Juga: Aprisindo Sebut Peru Bisa Jadi Alternatif Pasar Ekspor Alas Kaki Indonesia
Setelah menembak, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai orang lain.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono melalui media sosial pada Senin malam menyampaikan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Menlu Peru, Elmer Schialer, dan meminta “penyelidikan menyeluruh” atas kematian Purba yang menjabat sebagai administrator KBRI di Lima.
“Kami percaya Peru akan memastikan perlindungan terbaik bagi staf kedutaan, keluarga, dan warga negara Indonesia di Peru,” ujar Sugiono.