Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - Penjualan lelang karya seni dan barang mewah di balai lelang Christie's selama semester I tahun ini merosot 22%. Penurunan ini karena kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan. Meski penjualan secara global menurun, Christie's menyebut penjualan di wilayah Asia Pasifik berkontribusi cukup besar. Sementara pertumbuhan pembelian dari klien di Eropa, Timur Tengah naik tipis. Hasil penjualan ini memperkuat keputusan Christie's untuk ekspansi di Asia.
Pasar seni sedang lesu. Hal ini tampak dari pendapatan balai lelang Christie's yang menyusut selama semester pertama di tahun ini. Total pendapatan balai lelang yang dilakukan secara langsung dan online di semester I 2024, turun US$ 600 juta atau 22% secara tahunan, menjadi US$ 2,1 miliar.
Penurunan pendapatan kali ini bahkan lebih curam jika dibandingkan periode sama pada tahun 2022. Saat itu, Christie's memperoleh pendapatan lelang sebesar US$ 4,1 miliar. "Meskipun total penjualan lelang kami terjadi penurunan, ketahanan adalah kata kunci yang menggambarkan hasil Christie pada paruh pertama tahun ini," kata Guillaume Cerutti, Kepala Eksekutif Christie.
Baca Juga: Bisnis Fesyen Berkembang, Claude Hadirkan Koleksi Terbarunya
Christie tidak memungkiri jika kondisi makroekonomi penuh tantangan. Tren inflasi yang terus menurun, perekonomian global masih berada di bawah tekanan dari tingginya suku bunga serta perang di Ukraina dan Timur Tengah menjadi kendala bagi Christie's. Apalagi ada rasa cemas mengenai hasil pemilu di berbagai belahan dunia tahun ini. "Tantangan-tantangan ini mungkin terlihat paling nyata dalam penjualan karya seni kelas atas yang dilakukan Christie's," kata Cerutti, dikutip dari The Art Newspaper.
Barang termahal yang terjual di balai lelang Christie adalah L’ami Intime karya René Magritte tahun 1958, yang terjual seharga £ 33,7 juta. Harga ini jauh lebih rendah dari lot teratas selama paruh pertama di 2023, yang menjual lukisan karya Henri Rousseau tahun 1910 bertajuk Les flamants seharga US$ 43,5 juta.
Berdasarkan kategori penjualan, hampir dua pertiga pendapatan lelang Christie's berasal dari karya seni abad ke-20 dan ke-21, senilai total lebih dari US$ 1,3 miliar. Barang mewah menjadi kategori paling menguntungkan kedua, menyumbang US$ 362 juta, atau sekitar 17% dari total penjualan.
Dari wilayah, Hong Kong tetap menjadi pasar utama rumah lelang di kawasan ini selama paruh pertama tahun 2024. Pasar kedua terbesar adalah China daratan. "Pembeli di zona Asia Pasifik juga memasok lebih dari seperempat pendapatan lelang global kepada pembeli yang baru mengenal Christie’s selama rentang waktu ini," terang Cerutti.
Demografi klien dari Eropa, Timur Tengah dan Asia mengalami pertumbuhan, namun nilainya tidak terlalu besar. Pangsa pasar Christie's pada paruh pertama tahun ini meningkat jadi 38%, dari 35% pada periode sama di 2023. Penawaran yang dilakukan secara online juga naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 79% pada paruh pertama tahun 2023 menjadi 82% di tahun ini.
Baca Juga: Penjualan Lelang Karya Seni Melemah, Sotheby's dan Christie's Lakukan PHK
Hasil penjualan di Asia Pasifik yang cukup besar, memperkuat logika Christie's untuk berinvestasi lebih banyak di kantor pusat Asia Pasifik. Christie's akan membuka kantor di gedung Henderson seluas 50.000 kaki persegi pada September mendatang.