kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Troika mulai menyisir keuangan Siprus


Selasa, 03 Juli 2012 / 20:55 WIB
Troika mulai menyisir keuangan Siprus
ILUSTRASI. Amerika Serikat (AS) dan China saling beradu kecaman setelah AS menekan lagi Beijing tentang asal usul Covid-19.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

NICOSIA. Tiga kreditur, Dana Moneter Internasional (IMF), Uni Eropa, dan European Central Bank mulai menyisir keuangan Siprus, Selasa (3/7) untuk mengukur jumlah dana yang diperlukan negara pulau ini.

Dua tim dari trio kreditur ini bertemu secara terpisah dengan bank sentral dan kementerian keuangan. "Kunjungan ini murni eksplorasi dan belum akan ada negosiasi atau diskusi langkah-langkah ekonomi," kata kementerian keuangan dalam pernyataan. Kementerian keuangan menambahkan, tiga kreditur yang kerap disebut troika ini juga akan bertemu dengan serikat pekerja dan asosiasi pengusaha, serta institusi kredit terbesar.

Siprus meminta dana talangan Uni Eropa pekan lalu untuk mendukung perbankan lokal akibat kerugian atas obligasi Yunani. Jumlah permintaan kredit masih belum jelas.

Ada spekulasi bahwa dana talangan akan mencapai sekitar € 10 miliar, lebih dari setengah ekonomi Siprus yang mencapai € 17,3 miliar. Ekonomi Siprus mengontribusi 0,2% dari total ekonomi Zona Euro.

Otoritas Siprus mengatakan, rendahnya pajak negara ini tidak akan menjadi bagian negosiasi. Namun, kemungkinan troika akan membidik masalah lain seperti pembayaran gaji PNS yang mencapai 33% belanja tahunan.

Dalam laporan tahun lalu, IMF mengatakan Siprus perlu memangkas belanja, termasuk pembayaran gaji yang tergolong tinggi di Zona Euro. Ekonom Fiona Mullen mengatakan, rekomendasi troika akan lebih lunak karena potensi bahaya menerapkan pengetatan di tengah resesi.



TERBARU

[X]
×