kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump bakal mengirim ventilator kepada Jokowi, netizen AS protes


Sabtu, 25 April 2020 / 03:30 WIB
Trump bakal mengirim ventilator kepada Jokowi, netizen AS protes
ILUSTRASI.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali menuai protes. Kali ini Trump mengatakan akan memberikan ventilator ke Indonesia dalam menangani virus corona. Padahal persediaan dalam negeri Amerika Serikat saja tidak cukup. 

Trump mengatakan, hal tersebut dalam cuitannya. "Barusan saya berbicara dengan teman saya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Minta ventilator dan akan kami sediakan. Kerjasama yang bagus antara kami," tweet Trump. 

Cuitan ini langsung menuai kritikan para nitizen. Pasalnya, di Amerika Serikat korban meninggal akibat corona sudah melewati 50.000 orang menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Pakar kesehatan: Gagasan disinfektan Trump mengejutkan dan berbahaya

Jeff Tiedrich dalam akun @itsJeffToedrich membalas tweet Trump mengatakan dengan nada nyinyir. "Alangkah baiknya Anda. Sekarang lakukan sesuatu untuk kekurangan test kit dan kebutuhan APD di Amerika. goofus,"

Netizen lain Christopher Zullo ikut membalas, "Anda bisa mengirimkan ventilator ke luar negeri namun tidak dapat menyediakan untuk negara bagian sendiri termasuk menyedikan APD dan bahan untuk tes," 

Trump juga menawarkan ventilator ke sejumlah kepala negara yang dikontak Jumat (24/04) termasuk El Salvador, Honduras dan Ekuador.

Baca Juga: Sarankan pengobatan suntik disinfektan ke tubuh, Donald Trump dicerca komunitas medis

Trump sendiri dalam cuitan berikutnya mengatakan mendapatkan kajian sangat bagus dari pemerintah federal dalam menangani virus corona. Ventilator, membangun rumah sakit, tempat tidur dan tentu tes berlangsung sangat baik.

Amerika Serikat saat ini memiliki 16.0000 sampai 200.000 ventilator, namun sekitar satu juta pasien diperkirakan memerlukan alat ini dalam masa pandemi ini, menurut Society of Critical Care Medicine, seperti dikutip BBC

Sampai Jumat (24/07), infeksi virus corona di AS, tercatat lebih dari 870.000, tertinggi di dunia dengan angka infeksi global 2,7 juta.




TERBARU

[X]
×