kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump ingin AS segera keluar dari Suriah


Sabtu, 31 Maret 2018 / 15:39 WIB
Trump ingin AS segera keluar dari Suriah
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - FLORIDA. Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump mengatakan kepada para penasihat seniornya bahwa ia ingin AS keluar dari Suriah. Sikap yang mungkin membuatnya bertentangan dengan para pejabat militer AS yang melihat perang melawan ISIS belumlah selesai.

Mengutip Reuters, Jumat (30/3), Trump telah menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk menahan dana US$ 200 juta yang rencana akan digunakan untuk pemulihan daerah-daerah di Suriah yang direbut dari ISIS. Pejabat senior Gedung Putih mengungkapkan, pemerintahan Trump ingin mengevaluasi kembali peran AS dalam konflik Suriah. Dana tersebut diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada bulan Februari pada pertemuan di Kuwait tentang koalisi global melawan Negara Islam.

Keputusan untuk membekukan dana itu sejalan dengan deklarasi Trump selama pidato di Richfield, Ohio, pada hari Kamis (29/3), dimana dia mengatakan sudah waktunya bagi Amerika untuk keluar dari Suriah.

“Sejalan dengan instruksi presiden, Departemen Luar Negeri AS akan terus mengevaluasi kembali tingkat bantuan yang sesuai dan bagaimana cara terbaik bantuan tersebut dapat dimanfaatkan,” ujar juru bicara US National Security Council, dilansir dari Reuters.

Dalam pidatonya di Richfield, Trump berulang kali mengungkapkan keinginannya agar AS meninggalkan Suriah secepatnya. Ia memandang AS telah memenangkan perang melawan ISIS dan sudah waktunya bagi AS untuk keluar.

“Biarkan orang lain mengurusnya sekarang, kami akan keluar. Kami akan kembali ke negara kami, di mana kami berada, di mana kami ingin berada," ujar Trump dalam pidatonya.

Komentar Trump datang ketika Prancis mengatakan pada hari Jumat (30/3) bahwa negara tersebut akan meningkatkan kehadiran militernya di Suriah untuk meningkatkan kampanye yang dipimpin AS.

Sementara itu, Pentagon memperkirakan bahwa ISIS telah kehilangan sekitar 98% dari wilayah yang pernah dimilikinya di Irak dan Suriah. Namun, para pejabat militer AS telah memperingatkan bahwa ISIS dapat memperoleh kembali wilayah-wilayah yang dibebaskan, kecuali mereka distabilkan.




TERBARU

[X]
×