kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump ingin perusahaan AS angkat kaki dari China, apa dampaknya ke Beijing?


Senin, 26 Agustus 2019 / 11:41 WIB
Trump ingin perusahaan AS angkat kaki dari China, apa dampaknya ke Beijing?


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Apa artinya untuk bisnis China?

Tarif balasan terbaru dari China menandai pembalikan kesepakatan atas perjanjian antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan mereka pada akhir Juni lalu. Pada waktu itu, mereka bersepakat untuk tidak memungut pajak atas barang dari masing-masing negara.

"Pelanggaran itu, serta pembatasan gerak terhadap Huawei oleh AS, berarti bahwa Xi telah menyerah pada upaya untuk menjilat Trump," Michael Hirson, kepala riset Grup Eurasia.

Dia menambahkan, "Para pemimpin China kemungkinan belum membuat keputusan pasti dalam mengesampingkan kesepakatan perdagangan dengan Trump sampai pemilihan AS usai. Namun, mereka semakin skeptis tentang kelayakan Trump sebagai mitra negosiasi dan tidak lagi mau membuat konsesi yang signifikan untuk menyenangkannya."

Jika investor cemas mengenai dampak meningkatnya perang dagang terhadap perusahaan AS, perusahaan China sepertinya akan lebih banyak menemukan kesempatan bisnis baru. 

"Dalam jangka pendek, kenaikan pajak AS akan berdampak negatif terhadap laba perusahaan China," jelas Wang Zhe, ekonom senior Caixin. 

Dia menambahkan, untuk jangka panjang, jika perang dagang berlanjut, hal ini akan berpengaruh pada struktur rantai industrial global. "Tentu saja, hal ini akan berdampak pada perusahaan domestik untuk mengubah metode produksi mereka dan mempromosikan transformasi dan meng-ugrade operasional mereka," paparnya.

Analis mencatat, konsekuensi lain dari perang dagang adalah perusahaan China akan mendapatan market share lebih besar dibanding AS. 

Untuk perusahaan dengan eksposur penjualan, mereka menyerap sebagian dari biaya tarif atau mencoba untuk melanjutkannya. Akan tetapi, mereka kehilangan bisnis ke pesaing dari negara lain. Dan ini sesuatu yang sudah terjadi,” kata Jake Parker, wakil presiden operasi China di Dewan Bisnis AS-Tiongkok kepada CNBC. 

"Kemampuan untuk meneruskan biaya-biaya tersebut akan tergantung pada margin, ketersediaan sumber alternatif, dan ketentuan kontrak pemasok," urainya.




TERBARU

[X]
×