Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menandatangani perintah eksekutif pada Kamis, 7 Agustus, yang memungkinkan dana pensiun 401(k) untuk berinvestasi dalam aset alternatif seperti private equity, real estat, dan cryptocurrency termasuk Bitcoin (BTC).
Langkah ini menandai perubahan besar dalam kebijakan investasi pensiun AS dan berpotensi mengalirkan triliunan dolar ke pasar aset non-tradisional.
Perintah Eksekutif untuk Merevisi Aturan Investasi Dana Pensiun
Perintah tersebut akan menginstruksikan Departemen Tenaga Kerja AS (U.S. Department of Labor) untuk meninjau ulang dan mungkin merevisi pedoman yang ada terkait investasi alternatif dalam program pensiun yang diatur oleh Employee Retirement Income Security Act of 1974 (ERISA).
Baca Juga: Bhutan Kejutkan Dunia Kripto, Ratusan Bitcoin Dipindahkan Diam-Diam
Departemen juga diminta untuk memberikan kejelasan mengenai penerapan tugas fidusia (fiduciary duty), terutama dalam kasus ketika dana alokasi aset (asset allocation funds) menawarkan eksposur terhadap aset-aset baru yang kini diizinkan.
Apa Arti Langkah Ini bagi Industri Keuangan dan Pasar Kripto?
Perubahan ini diperkirakan akan sangat menguntungkan perusahaan pengelola aset alternatif, karena memberi mereka akses ke pasar pensiun bernilai US$12 triliun. Langkah ini juga dapat mendorong produk investasi mereka agar semakin diterima secara mainstream.
Dampaknya bagi pasar kripto, khususnya Bitcoin, sudah mulai terasa. Harga BTC naik dari US$114.900 menjadi US$115.670 dalam waktu satu jam setelah pengumuman, menurut data pasar terbaru.
Meskipun Bitcoin masih berada di bawah ambang psikologis US$120.000, reli singkat ini memicu spekulasi luas dan menyebabkan kenaikan 1,25% dalam open interest kontrak berjangka (futures), berdasarkan data dari CoinGlass.
Baca Juga: 5 Negara Bebas Pajak Kripto pada 2025, Ini Daftarnya!
Implementasi Tidak Akan Instan, Regulasi Masih dalam Proses
Namun, para analis menekankan bahwa dampak nyata dari kebijakan ini tidak akan langsung terasa. Jaret Seiberg, analis kebijakan layanan keuangan dari TD Cowen Washington Research Group, mengatakan bahwa pengembangan peraturan oleh badan pemerintah dapat memakan waktu hingga tahun 2026.
Setelah regulasi baru ditetapkan, para sponsor program pensiun di tempat kerja masih harus melakukan penelitian menyeluruh dan restrukturisasi portofolio sebelum dapat menawarkan opsi investasi baru kepada para peserta.