kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Trump Janji Tak Akan Ikuti Pilpres Lagi Jika Kalah Tahun Ini


Senin, 23 September 2024 / 14:11 WIB
Trump Janji Tak Akan Ikuti Pilpres Lagi Jika Kalah Tahun Ini
ILUSTRASI. Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump menuruni tangga pada Hari ke-3 Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 17 Juli 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Mantan Presiden AS sekaligus calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, berjanji tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden jika kalah dalam pemilu tahun ini.

Trump yang saat ini berusia 78 tahun rasanya memang sudah terlalu tua jika memaksakan diri bersaing empat tahun ke depan.

Dalam program berita Full Measure hari Minggu (22/9), dirinya ditanya apakah akan kembali bersaing empat tahun ke depan jika kalah tahun ini. Trump dengan tegas menjawab "Tidak."

"Tidak, saya tidak akan melakukannya. Saya pikir itu akan terjadi. Saya tidak melihatnya (mencalonkan lagi) sama sekali. Saya berharap akan sukses di kotak suara (tahun ini)," kata Trump, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Ini Dia 10 Negara Produsen Minyak Bumi Terbesar di Dunia

Kalah di Pemilu 2020

Dalam pemilihan presiden tahun 2020, Trump kalah dari Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat. Trump tidak menerima kekalahan itu dan mengklaim lawannya telah melakukan kecurangan.

Pendukung Trump yang menolak hasil pemilu sempat menggelar aksi skala besar dan menduduki gedung US Capitol pada Januari 2021. Sayangnya aksi itu tidak berbuah hasil. Biden tetap dilantik sebagai presiden.

Sebaliknya, Trump yang merupakan Presiden AS periode 2016-2020 justru menghadapi tuntutan pidana karena dianggap menggerakkan masa untuk berbuat kerusuhan di gedung pemerintah.

Kerusuhan di US Capitol berlangsung sekitar 36 jam dan menewaskan lima orang.

Baca Juga: 10 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia

Terancam Kalah dari Harris

Tahun ini Trump bersaing dengan Kamala Harris, pengganti Biden dari Partai Demokrat. Dalam serangkaian survei, keduanya saling mengalahkan.

Survei terbaru dari NBC News yang dirilis 22 September menunjukkan, 48% dari 1.000 responden lebih menyukai Harris. Hanya 40% yang melihat Trump secara positif. NBC menjelaskan ada 3% margin error dalam jajak pendapatnya.

Survei lain dari CBS News juga menunjukkan bahwa Harris lebih disukai dengan persentase 52% berbanding 48%.

Angka itu senada dengan survei nasional yang dilakukan Reuters/Ipsos baru-baru ini.

Selanjutnya: Pikachu’s Indonesia Journey Sukses Sapa Penggemarnya di Jakarta

Menarik Dibaca: Pikachu’s Indonesia Journey Sukses Sapa Penggemarnya di Jakarta




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×