Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali menekan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kunjungan langka ke markas bank sentral AS pada Kamis (waktu setempat).
Dalam kesempatan tersebut, Trump mengkritik keras proyek renovasi dua gedung bersejarah The Fed yang menelan biaya US$2,5 miliar—yang menurutnya kini melonjak menjadi US$3,1 miliar—dan kembali mendesak agar suku bunga segera diturunkan secara drastis.
Dalam pernyataan kepada wartawan usai mengunjungi lokasi konstruksi, Trump menyebut Powell telah membuat "kesalahan besar" namun mengatakan dirinya tidak berniat memecat Ketua The Fed, meskipun selama ini sering mengancam akan melakukannya. "Itu langkah besar dan saya rasa belum perlu," ujarnya.
Sebelumnya dalam pekan yang sama, Trump menyebut Powell sebagai "numbskull" (orang bodoh) karena tak memenuhi permintaannya untuk memangkas suku bunga acuan setidaknya 3 poin persentase.
Baca Juga: Kunjungi Kantor Pusat The Fed, Trump Mengatakan Tak akan Memecat Powell
Ketegangan di Tengah Debat Proyek Renovasi The Fed
Kunjungan Trump ke proyek renovasi markas The Fed yang dimulai pada 2022 dan dijadwalkan selesai pada 2027 itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan penting 19 pembuat kebijakan moneter untuk menentukan arah suku bunga. Saat ini, suku bunga acuan Fed berada di kisaran 4,25%–4,50%.
Trump menyoroti lonjakan anggaran proyek yang semula dipatok US$2,5 miliar kini disebutnya menyentuh US$3,1 miliar. Saat ia menyampaikan angka itu di hadapan Powell, Ketua The Fed tampak terkejut dan mengatakan, "Saya tidak tahu soal itu," sambil memeriksa dokumen yang diberikan Trump.
Powell menegaskan bahwa gedung Martin yang disebut Trump sebenarnya sudah selesai direnovasi lima tahun lalu, dan biaya tambahan kemungkinan mencakup gedung ketiga yang tidak termasuk dalam anggaran awal.
Sorotan atas Transparansi dan Biaya Proyek
Kritik terhadap proyek renovasi juga datang dari Russell Vought, Direktur Anggaran Gedung Putih, dan James Blair, Wakil Kepala Staf Trump. Keduanya ikut mendampingi presiden dalam kunjungan dan menyatakan kekhawatiran terkait pengawasan yang buruk dan kemungkinan adanya pemborosan atau bahkan penyimpangan dana.
Ketua Komite Perbankan Senat, Tim Scott, juga ikut serta dalam kunjungan dan telah mengirim surat resmi kepada Powell menuntut penjelasan lebih rinci tentang proyek tersebut. Scott sebelumnya mengkritik rencana pembangunan teras taman atap yang dianggap tidak perlu.
Dalam tanggapan tertulis kepada Kongres, pihak Federal Reserve menyatakan lonjakan biaya terjadi akibat material beracun yang harus dibersihkan, kenaikan harga bahan bangunan dan upah, serta tambahan fitur keamanan seperti jendela tahan ledakan.
Meski suasana tampak tegang, Trump menegaskan bahwa pertemuannya dengan Powell berlangsung “produktif” dan “tanpa ketegangan”. Namun, pengamatan lapangan menunjukkan interaksi keduanya berlangsung kaku.
Baca Juga: Australia Buka Akses Pasar untuk Daging Sapi AS, Trump Sebut Kemenangan Perdagangan
Powell yang biasanya menghabiskan Kamis sore menjelang pertemuan suku bunga dengan panggilan koordinasi internal, tampak ekspresi datar saat mendengar Trump kembali menyerukan pemangkasan suku bunga besar-besaran.
Pasar Tenang, The Fed Tegaskan Indepedensinya
Berbeda dari reaksi pasar sebelumnya saat Trump mengkritik Fed, kali ini pasar tampak tenang. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik tipis menyusul rilis data klaim tunjangan pengangguran yang menurun, menandakan pasar tenaga kerja masih kuat dan tidak membutuhkan stimulus tambahan. Indeks S&P 500 ditutup nyaris flat.
Kritik Trump terhadap Powell dan sinyal keinginannya untuk mencampuri kebijakan moneter kembali memunculkan kekhawatiran soal independensi bank sentral, pilar penting stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor global.
Sebagai catatan, kunjungan presiden ke markas The Fed adalah hal yang sangat jarang terjadi. Kunjungan terakhir tercatat pada tahun 2006 oleh Presiden George W. Bush dalam rangka pelantikan Ben Bernanke sebagai Ketua The Fed. Sebelumnya, Presiden Franklin D. Roosevelt datang pada 1937 untuk meresmikan gedung utama yang kini tengah direnovasi.