Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Langkah pemerintahan Donald Trump untuk melarang warga Amerika Serikat (AS) berbisnis dengan aplikasi WeChat memberikan dampak bagi Tencent Holdings Ltd sebagai induk WeChat. Mengutip Bloomberg, Minggu (9/8), kebijakan Trump tersebut membuat Tencent kehilangan nilai pasar saham senilai US$ 46 miliar dan mengiring mata uang yuan dalam kemerosotan terbesar dalam dua pekan terakhir.
Perintah eksekutif Presiden AS juga memberlakukan pelarangan untuk penggunakan TikTok milik ByteDance Ltd. Hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa hubungan AS-China semakin memburuk akan membebani perusahaan, ekonomi, dan pasar. Sentimen ini menyebabkan perdagangan saham volatil pada Jumat (7/8).
Baca Juga: Larangan penggunaan WeChat dan TikTok di AS berpotensi menimbulkan tindakan balasan
Nilai pasar saham Tencent pun sempat jatuh lebih dari 10%. Namun kemudian berkurang menjadi 6,8% pada jeda perdagangan di tengah hari.
Sebelum penurunan pada hari Jumat itu, pasar saham Tencent bernilai US$ 686 miliar dan menjadikan Tancent sebagai perusahaan terbesar kedelapan di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan lebih besar dari Berkshire Hathaway Inc.
Tencent pun menempati posisi dominan di indeks global. Perusahaan ini menyumbang lebih dari 6% dari indeks MSCI negara berkembang.
“Pemerintah AS diproyeksi bakal mengambil lebih banyak tindakan yang menargetkan Tencent. Peta ekspansi luar negeri Tencent sekarang terlihat agak tidak pasti, karena beberapa kesepakatan merger dan akuisisi terutama jika targetnya berbasis di AS, akan menghadapi tantangan,” kata Steven Leung, direktur eksekutif di UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd.
Tencent menduduki peringkat sebagai penerbit game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan pada tahun 2019, menurut data Newzoo. Tencent juga memegang saham besar di pembuat Fortnite Epic Games Inc. dan memiliki pengembang League of Legends Riot Games Inc.
Baca Juga: China memperingatkan Jepang, larangan TikTok akan memengaruhi hubungan kedua negara