kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Trump Meminta Anggota NATO Tingkatkan Anggaran Pertahanan, 5% dari PDB


Rabu, 08 Januari 2025 / 10:14 WIB
Trump Meminta Anggota NATO Tingkatkan Anggaran Pertahanan, 5% dari PDB
ILUSTRASI. Bendera NATO dan AS berkibar di pintu masuk markas besar Aliansi selama pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Belgia 31 Maret 2017. REUTERS/Yves Herman/File Foto


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, meminta para mitranya di NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 5% dari produk domestik bruto (PDB) masing-masing. 

Trump menggarisbawahi klaim lamanya bahwa para anggota NATO membayar terlalu rendah untuk perlindungan yang diberikan oleh AS. Selama ini para anggota NATO menyisihkan 2% dari PDB mereka untuk anggaran pertahanan.

"Mereka semua mampu membelinya, tetapi seharusnya lima persen, bukan dua persen. Kita punya sesuatu yang disebut lautan di antara kita, benar? Mengapa kita bisa mendapatkan miliaran dolar lebih banyak daripada Eropa?," kata Trump dalam konferensi pers di Florida hari Selasa, 7 Januari 2025.

Trump telah sejak lama bersikap skeptis terhadap NATO. Bulan lalu, Trump kembali mengancam akan keluar dari NATO jika para anggotanya enggan meningkatkan pengeluaran.

Baca Juga: Trump Klaim Sudah Berbicara dengan Xi Jinping Lewat Perwakilannya

Para anggota NATO, yang berjumlah 32 negara, menetapkan tingkat minimum pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari PDB masing-masing pada tahun 2023.

Perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak tahun 2022 telah memaksa NATO untuk memperkuat sayap timurnya dan meningkatkan pengeluaran.

Trump bukan satu-satunya pihak yang mendesak kenaikan anggaran pertahanan para anggota NATO. Kepala NATO, Mark Rutte, bulan lalu juga mengatakan bahwa aliansi itu membutuhkan lebih dari 2% untuk bisa tetap merespons ancaman dengan relevan.

"Negara-negara Eropa tidak siap menghadapi ancaman perang di masa depan dengan Rusia. Sebaiknya menambah pengeluaran pertahanan dengan cepat," kata Rutter, dikutip AFP.

Baca Juga: Dipimpin Harris, Kongres AS Sahkan Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu

Pada dasarnya, NATO menyetujui keanggotaan Ukraina pada tahun 2008, saat AS masih dipimpin oleh George W. Bush. Namun, baru-baru ini AS dan Jerman mulai ragu memberi persetujuan, karena khawatir langkah itu dapat membuat NATO masuk ke jurang perang besar melawan Rusia.

Trump berjanji akan segera mengupayakan kesepakatan cepat guna mengakhiri perang Rusia dan Ukraina, meski belum memberikan detailnya.

"Konflik tersebut seharusnya tidak pernah terjadi. Saya jamin jika saya menjadi presiden, perang tersebut tidak akan pernah terjadi," kata Trump.

Janji mengakhiri perang di Ukraina adalah salah satu janji yang paling sering disampaikan Trump selama kampanye presiden beberapa bulan terakhir.

Tonton: Ulah Donald Trump: Bisa Gunakan Kekuatan untuk Rebut Terusan Panama dan Greenland

Selanjutnya: UN Bakal Kembali Dilaksanakan, Pakar Unair Ungkap Tantangannya

Menarik Dibaca: IHSG Menguat, 3 Saham IPO Melesat



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×