Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kongres Amerika Serikat secara resmi mengesahkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Republik, Donald Trump, pada Senin (6/1).
Sesi ini dipimpin oleh Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang kalah dalam pemilu November 2024.
Sertifikasi ini menandai langkah terakhir sebelum pelantikan Trump yang dijadwalkan berlangsung dua minggu mendatang, pada 20 Januari 2025.
Sertifikasi yang Berjalan Lancar di Tengah Kenangan Masa Lalu
Proses quadrennial ini berlangsung tanpa hambatan, berbeda tajam dengan situasi empat tahun lalu ketika para pendukung Trump menyerbu Capitol dalam upaya gagal untuk menggagalkan sertifikasi kekalahan Trump pada pemilu 2020.
Baca Juga: Trump Tawarkan Kanada Menjadi Negara Bagian ke-51 AS Pasca Pengunduran Diri Trudeau
Dalam perannya sebagai Presiden Senat, Harris memimpin penghitungan suara dari setiap negara bagian, sebuah momen simbolis yang menegaskan transisi kekuasaan secara damai.
Dalam pernyataannya, Harris menekankan pentingnya menjaga pilar-pilar demokrasi. Dia menyebut hari tersebut sebagai pengingat akan pentingnya transisi kekuasaan yang damai sebagai norma dalam demokrasi.
Empat tahun lalu, Wakil Presiden Mike Pence menghadapi tekanan besar ketika memimpin sertifikasi kemenangan Presiden Joe Biden di tengah kekacauan. Dalam sejarah lain, pada tahun 2001, Wakil Presiden Al Gore juga menghadapi situasi serupa setelah kekalahannya dari George W. Bush dalam pemilu yang sangat sengit.
Hasil Akhir: Trump Menang Telak di Electoral College
Dalam sertifikasi ini, Trump mengamankan 312 suara Electoral College, mengalahkan Harris yang memperoleh 226 suara.
Kemenangan ini juga memastikan kendali penuh Partai Republik atas Gedung Putih, Senat, dan mayoritas tipis di DPR, yang memberikan Trump dukungan politik untuk melaksanakan agenda ambisiusnya, termasuk pemotongan pajak dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat.
Baca Juga: Ilmuwan NASA Peringatkan Bahaya 'Penyok' Medan Magnet Bumi bagi Kehidupan Manusia
Trump, melalui platform media sosialnya, Truth Social, menyebut momen ini sebagai “hari besar dalam sejarah.”
Keamanan Ditingkatkan di Capitol
Mengantisipasi potensi gangguan, pengamanan di dalam dan sekitar Capitol diperketat. Kawasan Capitol dikelilingi pagar logam dan hanya dapat diakses melalui pos pemeriksaan yang dijaga ketat oleh polisi berseragam.
Di dalam gedung, petugas tambahan memeriksa identitas di berbagai pintu masuk, termasuk terowongan bawah tanah menuju ruang sidang DPR dan Senat.
Kendaraan keamanan, termasuk komando mobil polisi Baltimore dan bala bantuan dari Kepolisian New York, juga terlihat berjaga-jaga di sekitar area Capitol. Langkah ini merupakan pelajaran dari insiden 6 Januari 2021, ketika kerusuhan di Capitol menyebabkan kerusakan besar, kekerasan terhadap petugas, dan hilangnya nyawa.
Implikasi Sertifikasi dan Agenda Pemerintahan Baru
Dengan Partai Republik menguasai cabang eksekutif dan legislatif, Trump memiliki peluang besar untuk menerapkan kebijakan utamanya. Reformasi pajak menjadi salah satu prioritas utama, dengan rencana pemotongan pajak bagi korporasi dan individu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Trudeau Mengundurkan Diri Setelah 9 Tahun Berkuasa Menyusul Tekanan Internal Partai
Kebijakan imigrasi akan difokuskan pada pengetatan aturan, termasuk pengusiran imigran ilegal. Selain itu, Trump telah mengisyaratkan rencana untuk memberikan pengampunan kepada sejumlah pelaku kerusuhan Capitol tahun 2021, sebuah langkah yang menuai kritik dari berbagai pihak.
Meski tidak ada upaya untuk menggagalkan sertifikasi, Demokrat menyerukan komitmen baru untuk menjaga demokrasi. Katherine Clark, Wakil Ketua DPR dari Partai Demokrat, menegaskan pentingnya kesetiaan pada Konstitusi dan menyatakan bahwa para pemimpin terpilih harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.