Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pejabat tinggi Gedung Putih menepis kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin akan memasuki resesi. Termasuk bahwa perang dagang dengan China diklaim tak merusak ekonomi AS.
"Kami melakukannya dengan sangat baik, konsumen kami kaya, saya memberikan potongan pajak yang luar biasa, dan mereka dikelilingi dengan uang," kata Trump seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Donald Trump tak ingin perusahaan Amerika Serikat berbisnis dengan Huawei
Tapi dia kurang optimis dibandingkan para pembantunya dalam mencapai kesepakatan perdagangan dengan China. Dimana ia mengatakan dirinya belum siap untuk membuat kesepakatan. "Saya belum siap untuk membuat kesepakatan," ujar dia.
Dia mengisyaratkan bahwa Gedung Putih ingin melihat Beijing menyelesaikan protes yang sedang berlangsung di Hong Kong terlebih dahulu.
"Saya ingin melihat masalah Hong Kong diselesaikan dengan cara yang sangat kemanusiaan. Saya pikir itu akan sangat baik untuk kesepakatan perdagangan," tegas Trump.
Baca Juga: Dipicu Perang Dagang, Ekspor Jepang Turun 1,6%
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan para deputi perdagangan dari kedua negara akan berbicara dalam 10 hari. Dan jika pertemuan delegasi itu berjalan baik, pihaknya berencana meminta China datang ke AS untuk mendorong perundingan untuk mengakhiri perang dagang.
Bahkan dengan pembicaraan yang terhenti untuk saat ini dan ancaman tarif yang lebih besar serta risiko resesi, Kudlow mengatakan bahwa kondisi Amerika Serikat tetap masih cukup baik.
"Tidak ada resesi di depan mata. Konsumen sedang bekerja dengan upah yang meningkat. Mereka berbelanja dan menabung," klaimnya.
Baca Juga: CEO Apple mengeluh soal pajak impor China hingga Samsung ke Donald Trump
Komentar mereka mengikuti kekhawatiran tentang kemungkinan resesi AS membebani pasar keuangan. Dan tampaknya hal ini membuat pejabat pemerintah cukup cemas tentang apakah kondisi ini akan berdampak pada kampanye pemilihan presiden 2020.
Sebelumnya, Partai Demokrat berpendapat bahwa kebijakan perdagangan Trump telah menimbulkan risiko serius dalam jangka pendek.