kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump minta produsen mobil pindah pabrik


Kamis, 26 Januari 2017 / 09:45 WIB
Trump minta produsen mobil pindah pabrik


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Rizki Caturini

WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan petinggi tiga produsen otomotif terbesar di Negeri Paman Sam. Pada pertemuan tersebut Trump meminta para produsen otomotif memproduksi lebih banyak mobil di AS.

Trump juga meminta pekerjaan yang ada di luar negeri bisa dibawa ke Amerika. Sehingga tingkat investasi meningkat.

Sebelumnya, Trump mengancam produsen kendaraan akan mengenakan pajak impor 35% bila mendirikan pabrik di Meksiko dan lalu menjual produknya ke AS.

Tiga bos otomotif yang diundang Trump yakni Chief Executive Officer (CEO) General Motors Co Mary Barra, CEO Ford Motor Co Mark Fields dan CEO Fiat Chrysler Automobiles NV Sergio Marchionne. Trump ingin produsen otomotif itu menambah pabrik kendaraan di AS.

Sebagai imbalannya, Trump akan memangkas pajak dan melonggarkan aturan operasi bisnis perusahaan otomotif. Strategi ini diambil Trump untuk mewujudkan janji kampanye yakni menambah jumlah pekerjaan di AS. Insentif diperlukan agar AS makin menarik di mata investor.

"Kami memiliki dorongan yang sangat besar agar berdiri banyak pabrik otomotif dan pabrik lainnya," ujar Trump seperti dikutip Reuters. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini menandakan Trump melakukan banyak intervensi urusan perusahaan.

Matt Blunt, Kepala Asosiasi Perdagangan Mobil AS yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Trump tidak memaparkan secara detail soal relaksasi aturan yang ditawarkan kepada para produsen otomotif.

Kelebihan kapasitas

Para produsen mobil tidak tertarik membuka pabrik mobil di AS karena meratanya penjualan dan kelebihan pasokan. GM dan Ford terakhir membangun pabrik di AS pada 2004, sedangkan Fiat terakhir membuka pabrik pada 2014. "Membangun pabrik baru membutuhkan waktu tiga tahun atau lebih dengan biaya setidaknya US$ 1 miliar," ujar Kristin Dziczek, Analis Pusat Riset Otomotif.

Bersamaan dengan pertemuan tersebut, Toyota Motor Corp menyatakan akan menambah 400 pekerjaan di AS. Perusahaan ini mengaku akan berinvestasi sebesar US$ 600 juta di negeri tersebut. Investasi ini untuk meningkatkan produksi mobil jenis SUV.

General Motors pada tahun 2014 menginvestasikan dana sekitar US$ 5 miliar untuk pabrik di Meksiko. Pabrik tersebut akan melipatgandakan kapasitas produksi pada 2018. Ancaman Trump, menurut Barra, tidak akan membuat GM mempertimbangkan kembali rencana tersebut.

Di AS, GM justru akan memangkas produksi kendaraan tipe kecil. GM memiliki dua pabrik di AS yakni di Ohio dan Michigan. Rencana pemangkasan produksi itu membuat jumlah pekerja di dua pabrik tersebut ikut dikurangi.

Sementara itu, Fields mengatakan, Ford bersedia membantu Trump dengan menciptakan lapangan pekerjaan.


 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×