kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: New York kemungkinan akan lockdown menyusul tingginya kematian akibat corona


Minggu, 29 Maret 2020 / 06:46 WIB
Trump: New York kemungkinan akan lockdown menyusul tingginya kematian akibat corona
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Sabtu (28/3) bahwa ia kemungkinan akan melarang perjalanan masuk dan keluar dari wilayah New York untuk membatasi penyebaran virus corona di AS, karena jumlah kematian mencapai 2.000 orang secara nasional.

Mengutip Reuters, dengan jumlah kematian yang naik dua kali lipat dari tiga hari yang lalu, Trump mengatakan dia mungkin memberlakukan karantina di New York dan bagian dari New Jersey dan Connecticut untuk melindungi negara bagian lain yang belum terkena dampak.

"Mereka mengalami masalah di Florida. Banyak warga New York turun. Kami tidak menginginkan itu," jelas Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Para dokter AS kecam kelangkaan obat & peralatan saat kasus corona tembus 100.000

Sejak virus corona muncul pertama kali di Amerika Serikat pada akhir Janari, Trump mulai bimbang antara meremehkan risiko infeksi dan mendesak AS utuk mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebarannya.

Kini AS mencatat sekitar 120.000 kasus positif corona yang dikonfirmasi, menjadikannya jumlah tertinggi di dunia.

Trump juga enggan meminta kekuatan darurat untuk memesan pasokan medis yang dibutuhkan dari perusahaan AS, terlepas dari permintaan gubernur dan pekerja rumahsakit.

Dia juga tampak melunakkan komentar sebelumnya yang menyerukan ekonomi AS akan dibuka kembali pada pertengahan April. "Kita akan lihat apa yang terjadi," katanya.

Tak jelas apakah Trump akan dapat memblokir perjalanan darat, udara dan laut keluar dari New York yang menjadi mesin ekonomi AS bagian timur dan menyumbang 10% dari populasi dan 12% dari PDB.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan dia tak memiliki rincian tentang kemungkinan perintah karantina.

"Saya bahkan tidak tahu apa artinya itu. Saya tidak tahu bagaimana itu bisa ditegakkan secara hukum, dan dari sudut pandang medis saya tidak tahu apa yang akan Anda capai," kata Cuomo kepada wartawan. "Aku bahkan tidak suka suaranya."

Beberapa negara bagian telah memberlakukan batasan. Orang-orang New York yang tiba di Florida dan Rhode Island diperintahkan untuk isolasi mandiri jika mereka berniat untuk tinggal, dan gubernur Pennsylvania dan Virginia Barat telah meminta para warga New York yang berkunjung untuk secara sukarela melakukan karantina mandiri.

Gubernur New Hampshire Chris Sununu pada hari Sabtu meminta semua pengunjung ke negaranya yang tidak datang karena alasan kerja untuk melakukan karantina mandiri secara sukarela.

Baca Juga: Trump: Kami bekerja sama dengan erat bersama China untuk menghadapi corona

Kasus-kasus virus corona baru di Cina mereda setelah pemerintah memberlakukan penguncian ketat terhadap Wuhan, pusat penyakit itu.

Trump mengatakan lockdown area New York hanya akan berlaku bagi orang yang meninggalkan wilayah tersebut. Ini tidak termasuk sopir truk yang melakukan pengiriman atau mengemudi melalui daerah itu.

Pakar hukum Universitas Negeri Lousiana Edward Richards mengatakan, hukum AS memberi wewenang kepada presiden untuk membatasi perjalanan antar negara bagian. Tetapi dia tidak dapat meminta polisi setempat untuk mendirikan pos pemeriksaan di sepanjang garis negara dan akan sulit untuk menentukan siapa yang akan diizinkan untuk melewati.




TERBARU

[X]
×