kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO


Rabu, 15 April 2020 / 16:40 WIB
Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO
ILUSTRASI. Logo di luar Gedung Organisasi Kesehatan Dunia WHO saat dewan eksekutif menggelar pertemuan membahas wabah virus corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi kewajibannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah Presiden Donald Trump menghentikan pendanaan untuk lembaga di bawah PBB itu.

Saat ditanya apakah China akan turun tangan untuk mengisi kekurangan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian tidak menjawab. "China sedang mencari isu yang relevan sesuaikebutuhan situasi," katanya seperti dikutip Reuters.

AS adalah donor terbesar untuk WHO, dengan menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada 2019, sekitar 15% dari total anggaran lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss tersebut.

Baca Juga: Selain kasus impor, gelombang kasus corona tanpa gejala di China masih tinggi

Zhao dalam konferensi pers Rabu (15/4) mengatakan, pandemi virus corona yang telah menginfeksi hampir dua juta orang secara global berada pada tahap kritis, dan keputusan Trump tersebut akan memengaruhi semua negara di dunia.

Trump pada Selasa (14/4) mengatakan, ia akan menghentikan pendanaan untuk WHO. Sebab, ia menyebutkan, WHO telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggungjawab".

Menurut Trump, WHO telah memberikan "disinformasi" tentang virus corona di China yang kemungkinan mengarah pada penyebaran yang lebih luas dari yang seharusnya terjadi.

Keputusan itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis AS Dr. Patrice Harris menyebut hal itu sebagai langkah berbahaya ke arah yang salah, yang tidak akan membuat upaya untuk mengalahkan Covid-19 menjadi lebih mudah.

Dia mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali rencananya tersebut.

Baca Juga: Sukses mengendalikan corona tanpa lockdown, ini strategi Korea Selatan

Angota partemen dari Partai Demokrat Nita Lowey, yang mengepalai Komite DPR AS dan menetapkan pengeluaran pemerintah, mengatakan, Trump telah melakukan kesalahan.

"Virus corona tidak bisa dikalahkan di sini, di Amerika Serikat, itu harus dikalahkan di setiap lokasi yang mungkin di seluruh dunia," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×