kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump tidak puas, Meksiko siapkan daftar produk AS yang dikenai tarif balasan


Kamis, 06 Juni 2019 / 10:06 WIB
Trump tidak puas, Meksiko siapkan daftar produk AS yang dikenai tarif balasan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Pejabat Meksiko dan Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan pembicaraan di Washington pada hari Kamis ini untuk mencegah penerapan tarif terhadap produk-produk Meksiko yang masuk ke AS.

Hal ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, kemajuan negosiasi pada hari Rabu kemarin tidak cukup untuk mencegah masuknya imigran ilegal dari Meksiko ke AS.

Mengutip Reuters, Kamis (6/6), Trump dinilai sudah mulai frustrasi karena belum memenuhi janjinya dalam kampanye pemilu 2016 silam untuk memaksa Meksiko membayar biaya pembangunan tembok pemisah di antara perbatasan kedua negara.

Karena itu, secara tiba-tiba Trump mendesak Meksiko mengambil garis yang lebih keras kepada para imigran ilegal atau Meksiko akan menghadapi tarif 5% untuk semua produk ekspornya ke AS mulai hari Senin depan dan kemudian naik menjadi 25% hanya tahun 2019 ini saja.

Wakil Presiden AS Mike Pence bersama Menteri Luar  Negeri AS Pompeo memimpin pertemuan pada hari Rabu kemarin dengan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard untuk mendesak Meksiko berbuat lebih banyak dalam menghentikan lonjakan migran Amerika Tengah yang melintasi perbatasan.

Merespons pertemuan Rabu tersebut, Trump berkicau di Twitter bahwa diskusi mengenai imigrasi di Gedung Putih dengan perwakilan Meksiko tidak cukup. Kendati demikian, Wapres AS Pence berharap pihaknya mendengar langkah nyata bahwa pemerintah Meksiko segera mengambil langkah untuk mencegah imigran ilegal tersebut.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan, dalam negosiasi di Gedung Putih tersebut, pihaknya masih fokus pada masalah migrasi daripada pembicaraan tarif. Ia bilang, pemerintah AS menginginkan langkah nyata yang memiliki dampak jangka pendek, namun menurutnya, Meksiko menginginkan solusi jangka panjang.

"Sejumlah kemungkinan telah dibahas yang perlu dilihat lagi secara rinci untuk mencoba menemukan landasan bersama," ujar Ebrard.

Bila negosiasi dengan Meksiko buntu, dan AS menerapkan tarif, maka AS berada dalam perselisihan dagang serius dengan China dan Meksiko, dua dari tiga negara mitra dagang utama Paman Sam. Situasi ini sebenarnya ingin dihindari kelompok pebisnis di AS.

Di sisi lain, Meksiko berkepentingan menghentikan perang dagang karena dapat mendorong perekonomiannya ke dalam resesi. Sementara bila kenaikan tarif tetap berlanjut, maka ada sejumlah daftar produk AS yang dapat dikenai tarif balasan oleh Meksiko, khususnya produk pertanian dan industri yang dianggap sebagai basis pemilih Trump, kata seorang pejabat Meksiko.

Sementara itu, Trump juga tengah menghadapi perlawanan di dalam Partai Republiknya sendiri untuk segera mencapai kesepakatan dan menghindari penerapan tarif. Banyak anggota parlemen khawatir tentang dampak potensial pada perdagangan lintas batas dan peningkatan biaya bisnis yang dibebankan kepada konsumen AS dari produk-produk impor Meksiko. Mulai dari mobil, onderdil mobil , bir dan buah-buahan.

John Thune dari South Dakota, Senat Republik No. 2 mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya telah menyampaikan keprihatinan kepada administrasi Trump.

"Ada sejumlah senator Republik yang menyatakan secara terbuka dan pribadi kepada Gedung Putih kekhawatiran mereka tentang hal ini," ucapnya.

Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan kepada CNN bahwa tarif itu mungkin tidak diperlukan karena ancaman itu saja sudah cukup untuk mendapatkan perhatian orang-orang Meksiko.




TERBARU

[X]
×