kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kekhawatiran perang dagang meningkat, harga minyak dunia turun


Selasa, 04 Juni 2019 / 09:03 WIB
Kekhawatiran perang dagang meningkat, harga minyak dunia turun


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak bumi terpantau turun pada hari Senin (3/6) karena perselisihan perdagangan AS dengan Meksiko. Selain itu konflik dengan China turut memperdalam kekhawatiran melemahnya permintaan minyak mentah global.

Minyak mentah Brent ditutup pada harga US$ 61,28 per barel, turun 71 sen, atau 1,2%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tergerus 25 sen, atau 0,5%, lebih rendah di level US$ 53,25 per barel.

"Fokus telah bergeser dari penawaran ke sisi permintaan karena perjanjian perdagangan AS-Cina telah terbukti sulit dipahami dan karena kekhawatiran mengenai dampak melemahkan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global kini telah bergeser ke Meksiko," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.

Penurunan di Wall Street, yang kadang mengikuti harga minyak mentah, memperburuk kerugian di masa depan minyak, kata para analis.

Sementara dari Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC mengungkapkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya akan terus bekerja menuju stabilitas pasar minyak pada paruh kedua tahun ini untuk membantu membatasi kerugian.

“Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar setelah Juni. Bagi saya, itu berarti menarik inventaris dari levelnya yang sekarang tinggi, ”Menteri Energi Khalid al-Falih dikutip dari surat kabar Arab News.

Brent futures telah turun hampir 20% dari puncaknya di tahun 2018 karena pasokan global semakin ketat menyusul pembatasan produksi oleh OPEC dan Rusia, serta pengurangan ekspor Iran dan Venezuela karena sanksi AS.

Beberapa analis seperti dikutip dari Reuters mengatakan, dengan penurunan harga ini membuat Arab Saudi semakin kuat untuk mempertahankan pengurangan output produksi minyak.

Arab Saudi memompa 9,65 juta barel minyak per hari (bph) pada Mei, sebuah penurunan yang lebih dalam dari target produksinya di bawah pakta global untuk mengurangi pasokan minyak, kata sumber industri minyak Saudi. Target output negara di bawah pakta yang dipimpin OPEC adalah 10,3 juta barel per hari.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×