kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Trump–Putin Siap Bertemu di Budapest: Perdamaian atau Strategi Baru Kremlin?


Jumat, 17 Oktober 2025 / 07:53 WIB
Trump–Putin Siap Bertemu di Budapest: Perdamaian atau Strategi Baru Kremlin?
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menggelar pertemuan puncak di Budapest. FOTO: Sergey Bobly/ Russian International News Agency (RIA) / Russian MFA


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menggelar pertemuan puncak di Budapest guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina. 

Kesepakatan itu dicapai setelah keduanya berbicara lewat telepon selama lebih dari dua jam pada Kamis (16/10/2025) waktu setempat.

Mengutip Reuters, Trump menyebut percakapan itu “produktif”, dan Kremlin pun mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut, meski belum menyebutkan tanggal pastinya.

Perkembangan ini datang sehari sebelum Trump dijadwalkan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih. Zelenskiy disebut akan menekan AS untuk menambah bantuan militer, termasuk rudal jarak jauh ofensif.

Namun nada damai yang disampaikan Trump setelah pembicaraan dengan Putin memunculkan keraguan apakah AS akan segera mengabulkan permintaan Ukraina itu—bahkan menimbulkan kekhawatiran di Eropa bahwa Washington bisa saja melunak terhadap Moskow.

Baca Juga: Trump Sambut Positif Usulan Putin untuk Pertahankan Batas Senjata Nuklir Strategis

Putin Peringatkan Trump Soal Rudal untuk Ukraina

Menurut penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, Putin memperingatkan Trump bahwa pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina akan “merusak proses perdamaian” dan “mengganggu hubungan AS-Rusia.”

Kedutaan Besar Ukraina di Washington menolak berkomentar atas pembicaraan tersebut.

Lokasi pertemuan di Budapest juga memicu sorotan publik, mengingat Putin masih berstatus buronan di sejumlah yurisdiksi atas dugaan kejahatan perang—yang membatasi ruang geraknya secara internasional.

Hubungan Ukraina dan Hungaria sendiri tengah menegang. Bulan lalu, Zelenskiy menuduh drone Hungaria melintasi wilayah udara Ukraina, yang langsung dibantah oleh Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. 

“Ukraina bukan negara berdaulat yang independen,” balas Orban saat itu.

Berbeda dengan kebanyakan pemimpin NATO dan Uni Eropa, Orban mempertahankan hubungan hangat dengan Rusia dan kerap mempertanyakan logika bantuan militer Barat untuk Kyiv.

Baca Juga: Perang Kata-Kata Putin-Trump: Kalau Rusia Macan Kertas, Lalu Apa Itu NATO?

“Rencana pertemuan antara presiden Amerika dan Rusia ini kabar baik bagi siapa pun yang mencintai perdamaian,” tulis Orban di platform X. “Kami siap menyambut mereka!”




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×